31 December 2013

Insidious: Chapter 2 (2013)



Insidious adalah salah satu fenomena di genre horor. Dengan bujet kecil, tidak diperhitungkan, dan minim aktor kelas A, Insidious berhasil masuk dunia astral dan kembali ke dunia nyata dengan hasil box office, kritik positif, dan artisnya mulai dan kembali mendapat nama. Saya sendiri tak sengaja menonton Insidous. Tanpa ada rekomenasi dari siapapun, saya lepas aja menonton Ty Simpkins menjelajahi dunia arwah. Dan ternyata itu mengasyikkan. Keasyikan ini rupanya juga menghinggapi sang produser Jason Blum untuk meneruskannya menjadi sekuel. Masih dipercayakan kepada James Wan, Chapter 2 pun jadilah.

Meneruskan kisah terakhir di Insidious, Elise Rainier (Lin Shaye), sang paranormal, tewas dengan bekas cekikan di lehernya usai menuntun Josh lambert (Patrick Wilson) dan Dalton Lambert (Ty Simpkins). Pelaku diduga adalah Josh, namun polisi tak bisa membuktikan. Sembari menunggu terbukanya segel yang dipasang polisi di rumahnya, Josh mengajak keluarganya tinggal di rumah ibunya, Lorraine Lambert (Barbara Hershey). Namun teror yang menghantui keluarga Lambert tetap tak berhenti.

29 December 2013

Odd Thomas (2013)



Saya pikir karya Stephen Sommers tidak ada yang benar-benar mendapat kritik yang sangat bagus. Tetapi untuk blockbuster, bolehlah The Mummy dan sekuelnya, the Mummy Returns, Van Helsing, dan G.I. Joe: The Rise of Cobra, mendongkrak nama Sommers. Setelah 4 tahun vakum di kursi sutradara, Sommers kembali. Namun kali ini film yang dibesutnya bukanlah film apa-apa. Film mystery thriller ini hanya berbujet USD 27 juta. Sommers mau membesutnya karena ia tertarik dengan naskah asli dari novel bikinan Dean Koontz berjudul sama ini, Odd Thomas. Saking antusiasnya, Sommers juga duduk sebagai produser.

Odd Thomas (Anton Yelchin) adalah anak yang berbeda dan dianggap aneh (seaneh namanya) di Kota Pico Mundo, California. Thomas dikaruniai bakat untuk melihat makhluk halus. Dan makhluk halus (arwah penasaran) itu sering meminta bantuan Thomas untuk menyelesaikan kasus kematiannya. Dengan bakatnya itu, Thomas seringkali dimintai bantuan polisi untuk mengungkap sebuah kasus. Kepala polisi Pico Mundo Chief Wyatt Porter (Willem Dafoe) sangat berterima kasih dan berteman baik dengan Thomas.

27 December 2013

Cloverfield (2008)

Some thing has found us

Sebelum ada Cloverfield, genre mockumentary didominasi oleh tema horor. So, sebelum rencana Cloverfield keluar, banyak yang berharap lebih pada found footage ini. Eh, tapi gak banyak yang tahu juga ding jika Cloverfield bakal dibikin menjadi mockumentary. Cloverfield menjadi beda saat itu karena diproduseri oleh JJ Abrams. Jika Abrams yang disebut, maka tema yang diusung pun bakalan tak jauh dari Scifi. Nah, Cloverfield mengusung tema itu, sebuah tema yang sangat baru dan menyegarkan saat itu.

Sebuah pesta kejutan diperuntukkan bagi Robert 'Rob' Hawkins (Michael Stahl-David) sebelum dia ditugaskan ke Jepang. Pesta itu digagas adik Rob, Jason Hawkins (Mike Vogel) dan kekasihnya, Lily Ford (Jessica Lucas). Hudson 'Hud' Platt (TJ Miller) kebagian tugas mendokumentasikan ucapan selamat tinggal bagi Rob. Jadilah dia berkeliling meminta ucapan selamat tinggal dan sukses dari teman-temannya. Hud mau ditugaskan seperti itu karena perempuan yang ditaksirnya, Marlena Diamond (Lizzy Caplan) hadir di pesta itu.

24 December 2013

Frozen (2013)


Setelah cukup lama berada di bawah bayang-bayang saudara mudanya, Pixar, Walt Disney Animation (WDA) terus unjuk gigi. Chicken Little, Meet The Robinson, Bolt, Tangled, Wreck It Ralph adalah karya WDA yang dua judul belakang mendapat kritik positif. WDA muncul secara kebetulan di saat Pixar sedang mengalami masa jenuh. Cars 2 mendapat reaksi kurang hangat serta Brave terbilang biasa saja. Meski mulai fokus menggarap animasi tapi WDA masih tak lupa menggarap animasi 2D. The Princess and the Frog adalah karya terakhirnya yang mendapat sambutan positif. Dengan bekal dua tema putrinya yang mendapat sambutan menggembirakan, WDA dengan pede nya merilis Frozen.

Tersebutlah sebuah kerajaan bernama Arandelle. Raja dan ratu mempunyai dua putri, Elsa (Idina Menzel) dan Anna (Kristen Bell). Sejak lahir, Elsa dianugerahi kekuatan sihir. Dia bisa menciptakan salju. Sementara Anna terlahir normal tanpa anugerah apapun. Anna seringkali meminta kakaknya membuatkannya wahana bermain dari salju hingga suatu ketika secara tak sengaja Elsa memasukkan salju ke kepala Anna.

22 December 2013

Troll Hunter (2010)

You'll believe it when you see it

Geli saat pertama kali membaca judul film ini. Bertambah geli saat tahu yang membuat bukanlah studio Hollywood, dibikin secara mockumentary pula. Saya pikir ini adalah film kelas B yang sama sekali tidak layak tonton. Mockumentary selama ini memang lebih sering berkutat pada tema horor. OK lah, sudah ada yang membuat genre ini dengan tema persahabatan, alien, dan juga remaja. Dan itu menjadikannya makin kreatif, tidak masalah. Tapi ini tentang troll, makhluk fantasi yang orang tolol pun tidak mempercayainya. Ah, sungguh menggelikan. Tapi huftt.....petuah lawas nan bijak yang mengatakan jangan menghakimi sesuatu dari kulit luarnya ternyata sangat benar. Dan asumsi tak berdasar di atas itu sudah saya sesali hingga detik ini. Film dengan judul asli Trolljegeren ini benar-benar berbeda, khususnya dalam genre found footage.

3 Mahasiswa, Thomas (Glenn Erland Tosterud), Johanna (Johanna Morck), dan Kalle (Tomas Alf Larsen) awalnya menyelidiki tentang matinya beruang di daerah perbukitan di Norwegia. Tetapi mereka curiga dengan kematian hewan besar itu. Untuk membuktikannya, mereka membuntuti seorang pemburu beruang, Hans (Otto Jespersen). Dalam usahanya, mereka kaget karena yang diburu Hans bukanlah beruang, melainkan troll. Awalnya mereka tak percaya. Tetapi ketika mereka melihat dengan mata kepala sendiri, mereka sadar jika troll memang benar-benar ada. Bentuk dan jenisnya pun bermacam-macam. Semuanya itu menjadi petualangan tersendiri dengan ending yang cukup pintar.

13 December 2013

Trance (2013)


Kangen dengan film semacam Memento, Shutter Island, atau Inception. Jika iya, coba nikmati satu film ini dengan genre serupa, Trance. Film besutan Danny Boyle ini kembali bakal memainkan adrenalin otak anda yang merindu dengan permainan waktu dan imaji alam bawah sadar manusia. Apakah Trance sebagus 3 film di atas? ataukah Trance hanya proyek experimental Boyle semata?

Adegan awal dibuka oleh narasi Simon (James McAvoy), seorang kurator museum. James menerangkan suatu tindakan yang harus dilakukan apabila sebuah acara lelang disabotase dan dirampok. Dan Simon langsung mengalaminya. Namun teori dengan fakta keadaan sebenarnya memang berbeda. Simon gagal mengeksekusi teorinya. Bahkan ia kehilangan ingatan akan Witches In the Air, lukisan mahal karya Goya yang coba ia 'sembunyikan' setelah kepalanya dipopor senapan sang pimpinan rampok, Frank (Vincent Cassel).

11 December 2013

Cold Eyes (2013)


Sangat suka melihat sineas korea dengan karya-karya nya. Tapi bagi kebanyakan orang Indonesia, Korea hanya dikenal dengan romcomnya terutama mini serinya. Produk romcom Korea memang sangat dikenal di Indonesia. Bahkan bagi orang Indonesia, Korea identik dengan romcom. Padahal tidak melulu romcom, mereka juga handal menggarap genre lain mulai dari misteri hingga thriller. Tak peduli apakah itu asli, adaptasi, ataupun remake, mereka mengeksekusinya dengan yahud. Tak terkecuali dengan Cold Eyes yang merupakan remake dari Eye in The Sky, sebuah film Hongkong garapan 2007 dengan bintang Toni Leung Kar Fai dan Simon Yam.

Joo Ha Yoon (Han Hyo Joo) adalah seorang nubie yang baru saja masuk satuan elit intelijen kepolisian Korea. Dia direkomendasikan oleh Hwang (Sol Kyung Gu) setelah mengujinya langsung. Secara kebetulan Korea sedang diguncang kasus perampokan yang pelakunya tak meninggalkan jejak. Kasus pertama saja belum terselesaikan, sudah datang kasus kedua yang sama-sama tak meninggalkan jejak.

07 December 2013

Hours (2013)

Every second counts

Belum pernah saya melihat Paul Walker berakting di genre drama. Sudah nonton She's All That sih, tapi di tahun 1999, Paul bukanlah siapa-siapa. Kalah jauh dari Freddie Prinze Jr. So, saya tak melihat keberadaan Paul di situ secara saya nonton She's All That sekitaran tahun 2000 an. Dan memang benar apa kata orang tua jika roda nasib itu berputar. Sekarang, Freddie Prinze Jr. bukanlah siapa-siapa. Dia sekarang benar-benar tenggelam. Penampilan terakhirnya yang bisa dilihat adalah Scooby-Doo: Monsters Unleashed, itu pun film tahun 2004. Setelahnya Freddie hanya bermain di film kecil, layar kaca, dan mengisi suara untuk animasi dan video game. Sementara Paul makin lama makin moncer. Utamanya sejak dia main di The Fast and the Furious. Diantara 6 seri the Fast, Paul juga membintangi sejumlah film baik action dan drama. Hours adalah salah satunya.

Sebelum Haiyan, Katrina adalah badai terkenal yang menghancurkan Amerika bagian tenggara. Badai bernama cantik inilah yang menjadi background Hours. 29 Agustus 2005, Nolan (Paul Walker) telah berada di Rumah Sakit New Orleans untuk mengantar istrinya, Abigail (Genesis Rodriguez), yang hendak melahirkan. Sayangnya persalinan itu membuat Abigail meninggal. Bayi yang berhasil dilahirkan pun mengalamai masalah pernapasan dan harus ditempatkan di sebuah ventilator. Belum cukup sampai di situ, kemalangan Nolan bertambah saat badai Katrina memporak porandakan rumah sakit.

02 December 2013

Percy Jackson: Sea of Monsters (2013)


Meski tak bisa dikatakan bagus, namun Percy Jackson & the Olympians: The Lightning Thief termasuk istimewa dalam menggaet dollar. Setidaknya USD 226 juta berhasil masuk kantong hanya dari budget USD 95 juta. Dengan melihat filmnya yang mendapat kritik buruk, saya tak yakin film tentang anak dewa ini akan dibuat sekuelnya. Tetapi uang memang sakti, sekuel adalah wajib bagi film ajaib (baca banyak untung). Jadilah Percy Jackson: Sea of Monsters dibuat.

Percy Jackson (Lorgan Lerman) masih berada di camp half blood bersama 2 Teman setianya, Grover Underwood si satyr (Brandon T Jackson) serta Annabeth Chase (Alexandra Daddario) yang merupakan keturunan Dewi Athena. Pelindung camp half blood tiba-tiba pecah, sebuah banteng besi menerobos masuk dan memporak porandakan isinya. Akhirnya diketahui jika perisai camp half blood yakni pohon pinus yang merupakan jelmaan dari Thalia (Paloma Kwiatkowski) telah diracuni. Untuk bisa menyelamatkan Thalia sekaligus melindungi camp half blood, diperlukan golden fleece yang berada di sea of monsters atau manusia menyebutnya Segitiga Bermuda. Golden fleec itu dijaga oleh seorang cyclops.

23 November 2013

Hick (2011)


Chloe Grace Moretz, ya, nama itu membuat saya tertarik menonton film ini. Selain parasnya yang aduhai, akting aktris belia ini sungguh ciamik. Genrenya yang coming of age menambah nafsu untuk segera menyaksikan film besutan Derick Martini ini. Dengan melihat cast lainnya seperti Blake Lively, Anson Mount, dan Alec Baldwin, Hick pastinya menyuguhkan sesuatu yang menyenangkan dan adorable.

Luli McMullen (Chloe Grace Moretz) adalah ABG 13 tahun yang broken home. Ayahnya, Nick (Anson Mount), adalah seorang pemabuk sementara ibunya, Tammy (Juliette Lewis) is a bitch. Pada ultahnya ke 13, Luli mendapat hadiah sepucuk pistol Smith & Wesson kaliber 45. Esoknya, Luli mendapati ibunya jalan bareng dengan seorang agen real estat. Sendiri dan bosan dengan kehidupannya, Luli memutuskan kabur dari rumah.

17 November 2013

Tiket 'Epic Java' Sold Out di Surabaya


Surabaya - Warga Surabaya dan sekitarnya membanjiri road show 'Epic Java' ke Surabaya. Tiket untuk 244 tempat duduk sold out. Banyak yang kecewa karena tak mempunyai kesempatan lagi menonton film dokumenter tersebut.

"Sold out dalam 1 jam. Banyak yang kecewa karena tak kebagian tiket. Sayangnya pertunjukannya hanya hari ini saja," kata Dini, salah satu panitia kepada detikHOT di Surabaya Town Square (Sutos), Jumat (15/11/2013).

'Epic Java' diputar di studio 3 XXI Sutos. Tak hanya dari Surabaya, banyak juga yang datang dari daerah sekitarnya seperti Gresik, Sidoarjo, dan Malang. Alasan menonton Epic Java pun bermacam-macam.

Epic Java (2013)


Selain menghadirkan film-film yang ditujukan untuk menjadi komersial, para sineas film Indonesia masih mempunyai idealisme membuat film yang sesuai dengan ide mereka. Contohnya adalah 4 Remaja ini yang melakukannya berdasarkan kecintaan mereka pada alam. Terciptalah Epic Java, sebuah flm indie non naratif yang menyajikan keindahan alam Pulau Jawa sebagai sajian utama.

Karena non naratif, maka Epic Java tak mempunyai struktur bahasa lisan di dalamnya. Namun Epic Java masih memiliki alur yang disusun secara runut oleh Galih Mulya Negara. Satu-satunya bahasa di sini adalah bahasa verbal yang bisa dilihat namun tak bisa didengar di awal film. Ketiadaan bahasa digantikan oleh scoringnya yang menurut saya luar biasa. Digarap oleh Denny Novandi Ryan, scoring Epic Java berebutan dan bertubi-tubi masuk ke sanubari.

09 November 2013

Bhaag Milkha Bhaag (2013)

Now you will see his Real Story
Selalu senang untuk menonton sebuah biopic. Apalagi jika biopic tersebut digarap serius. Cinderella Man (James J Braddock), The Pianist (Wladyslaw Szpilman), atau Lincoln (Abraham Lincoln) adalah biopic Hollywood yang bagus luar dalam. Kalau lokal ada Sang Pencerah (KH Ahmad Dahlan) atau Sang Kiai (KH Hasyim Asy'ari) yang juga tak kalah ciamik. Sekarang, kenalkah anda dengan Milkha Singh yang akan dibahas biopic nya di sini. Mungkin tak banyak yang kenal. Tapi di India sana, nama yang satu ini sangat terkenal.

Milkha Singh adalah legenda sprinter paling terkenal di negaranya, India. Milkha dikenal pada nomor spesialisasi 200 dan 400 meter. Sudah banyak kemenangan yang dia raih di berbagai ajang sehingga mengharumkan India yang saat itu belum lama merdeka. Milkha dikatakan seakan terbang saking cepatnya dan bukan berlari sehingga ia dijuluki Flying Sikh. Perjalanan hidup dan karir Milkha yang aslinya berasal dari Pakistan itu coba dituangkan Rakeysh Omprakash Mehra ke dalam layar lebar, Bhaag Milkha Bhaag. Apakah biopic ini bakalan secengeng romance ala India? Ataukah seserius thriller semacam Kahaani?

08 November 2013

The Raid 2: Berandal di Halaman Muka IMDb


Kaget aja, saat teman kantor berteriak kalo The Raid 2: Berandal ada di halaman muka IMDb. Dan benar. Poster film besutan Gareth Evans itu nangkring di sisi paling kiri deretan trailer film-film baru, bersebelahan dengan the Hobbit: the Desolation of Smaug dan 12 Years a Slave.

Bangga, jelas. Ada kebanggan tersendiri saat melihatnya. Film Indonesia sejajar dengan film Hollywood di situs acuan movie freak tersebut. Mungkin sekuel ini tak lepas dari prekuelnya, The Raid: Redemption yang mendapat apresiasi positif di luar sana. The Raid: Redemption yang kalau di Indonesia diberi judul Serbuan Maut ini dipuji atas penyajian intensitas aksi yang efektif dan koreografi laga yang inovatif.

Kesuksesan The Raid jilid pertama langsung diantisipasi Sony Picture Classic (SPC) dengan membeli hak edar The Raid 2. SPC bakal mengedarkan The Raid 2 di wilayah Amerika Utara dengan menggandeng Stage 6 Films sebagai rekanan. The Raid 2 rencananya akan diputar serentak pada Maret 2014.

The Raid 2 masih mengisahkan tugas Rama (Iko Uwais) dalam memerangi kejahatan. Setelah tugas di apartemen itu selesai, Rama mendapat tugas menyamar dan memasuki sarang sindikat kriminal di Jakarta. Rama berusaha sekuat tenaga melindungi keluarga dan membongkar praktik korupsi di kesatuannya.

The Raid 2 masih disutradari Gareth Evans dan diproduseri Ario Sagantoro melalui PT Merantau Films serta Aram Tertzakian dan Nate Bolotin melalui XYZ Films.

06 November 2013

Side Effects (2013)


Setelah Contagion, Steven Soderbergh kembali menghadirkan thriller terbarunya, Side Effects. Dan seperti Contagion yang kental dengan detil-detil istilah medis, Soderbergh juga mengisi Side Effects dengan banyak istilah farmasi terutama jenis obat. Meski terasa lebih enteng dan berwarna daripada Contagion, namun Side Effect benar-benar memberikan efek samping pada otak kita sepanjang 106 menit perjalanannya. 

Emily Taylor (Rooney Mara) begitu gembira saat suaminya, Martin Taylor (Channing Tatum), bebas dari penjara. Martin harus mendekam di tahanan selama 4 tahun setelah melakukan penggelapan dalam bisnis. Masuknya Martin ke sel tahanan membuat Emily depresi. Dan selama 4 tahun hidup sendiri, Emily berkonsultasi ke dr. Victoria Siebert untuk menenangkan depresi. Bebasnya Martin tak otomatis membuat Emily sembuh. Emily justru bertambah parah dengan menabrakkan mobilnya ke tembok tempat parkir. 

01 November 2013

ATM (2012)

No warning. No control. No escape

Teror ruang sempit sangat berpotensi menjadi sebuah sajian yang super thriller. Lihat saja phonebooth atau yang lebih ekstrim buried. ATM berusaha meneruskan modus tersebut. Bermodalkan Chris Sparling yang menulis script buried, ATM mencoba meneruskan kesuksesan film yang dibintangi Ryan Reynolds tersebut.

David Hargrove (Brian Geraghty), Emily Brandt (Alice Eve), dan Corey Thompson (Josh Peck) adalah rekan kerja di sebuah perusahaan finansial. Mereka bertiga berkendara di tengah malam usai menghadiri sebuah pesta kantor. Di tengah perjalanan, Corey memaksa mampir ke ATM untuk mengambil uang. Tanpa disadari, seseorang ber parka (jaket dengan bulu di leher) sudah mengincar mereka. Orang tersebut menunggu di luar sehingga membuat mereka terisolasi di dalam bilik ATM.

31 October 2013

Dragon Ball Z: Battle of Gods (2013)

The mightiest make their move

Dulu, semasa SMP, komik Dragon Ball Z adalah komik paling ditunggu kemunculannya. Bela-belain nyisihkan uang saku yang tak seberapa  hanya untuk beli komik seharga Rp 3.800 tersebut di Rina Agency, sebuah kios koran cukup besar di Gresik saat itu. Sebulan nunggunya, tapi cuma 5 menit mbacanya. Berlangganan mulai edisi 33 hingga tamat di edisi 42. Selain terbitan Elex Media Komputindo, Rajawali Graffiti juga nerbitin komik serupa dengan ukuran komik yang lebih besar. Ada juga terbitannya yang berwarna dengan judul Dragon Ball Master. Sayangnya Rajawali Graffiti mengubah nama-nama karakter asli Dragon Ball. Komik Rajawali Graffiti harganya cukup mahal, apalagi yang berwarna (kalo tidak salah Rp 15 ribu saat itu). Saya nggak mampu beli, cuma mampu minjam saja.

Setelah itu muncul kartun Dragon Ball (lupa tahun berapa) yang ditayangin di Indosiar. Karena pernah baca komiknya, maka sajian visual kartun terasa kurang greget. Meski ditayangin 1 jam (saya ingat ditayangin Sabtu mulai pukul 18.00 - 19.00) namun rasanya seperti setengah jam saja karena banyaknya iklan dan adegan yang diulang-ulang. Saya kurang suka versi kartunnya di televisi.

24 October 2013

Gravity (2013)

Don't let go

Setelah hiatus selama 7 bulan lamanya, Alfonso Cuaron is back. Pria asal Meksiko ini datang dengan segudang asa melalui karya teranyarnya Gravity. Dan Cuaron ternyata tak benar-benar hiatus sepenuhnya. 4 tahun dari masa hibernasinya ia gunakan untuk menunggu dan menggarap film berbackground luar angkasa ini. Banyak yang senang dengan kembalinya pria kelahiran 1961 ini. Kenapa? Karena karya Cuaron bukanlah karya kebanyakan. Ia perlu waktu 2 tahun untuk menghadirkan Children of Men (2006) setelah Harry Potter and the Prisoner of Azkaban (2004). Dan sebelumnya ia perlu waktu 3 tahun untuk menghadirkan Harry Potter setelah Y Tu Mama Tambien (2001). So, bisa dibayangkan bagaimana kualitas Gravity yang Cuaron telah focus of it selama 4 tahun.

Bio medik engineer Dr. Ryan Stone (Sandra Bullock) sedang dalam misi luar angkasnya untuk memperbaiki teleskop Hubble. Ia didampingi oleh komandan misi Letnan Matthew Kowalski (George Clooney) dan seorang teknisi, Shariff (Paul Sharma). Ini adalah misi luar angkasa pertama bagi Stone. Meski terlihat tegar, namun ia sebenarnya gugup yang ditandai dengan tidak stabilnya grafik kesehatannya. Permasalahan muncul saat pecahan puing satelit Rusia yang hancur melewati lintasan tempat mereka berada. Hubble hancur, begitu juga dengan Explorer yang rencananya akan membawa mereka kembali ke bumi. Hancurnya segala sesuatu itu membuat mereka tak punya pijakan lagi. Mereka mengambang.

17 October 2013

The Frozen Ground (2013)

the hunter becomes the hunted

Nicolas Cage dan John Cussack pernah bahu membahu mengatasi John Malkovich di Con Air (1997). Setelah 16 tahun berlalu, mereka dipertemukan kembali. Bukan sebagai kawan, tetapi sebagai rival. Cage berperan sebagai seorang polisi yang berusaha mengungkap pembunuhan berantai yang dilakukan Cussack. Apakah peran mereka kali ini sesolid aksi mereka di Con Air dulu.

Jack Halcombe (Nicolas Cage) dipusingkan dengan rangkaian aksi pembunuhan berantai. Bayangkan, sekitar 20 gadis belia dibunuh dengan cara sadis sehingga mayat yang ditemukan hampir tak bisa dikenali. Detektif berpangkat sersan di kepolisian negara bagian Alaska itu mencurigai Robert Hansen (John Cusack) adalah pelakunya. Tetapi tidak semua orang berpendapat sama, termasuk atasannya. Alasannya, Hansen adalah salah satu warga terhormat dan selalu mempunyai alibi.

16 October 2013

Kick-Ass 2 (2013)

You Can't Fight Your Destiny

Kick-Ass merupakan fenomena tersendiri. Seorang superhero tanpa kekuatan super, gampang digebukin, mudah terluka, apa adanya, dan benar-benar manusiawi. Berbeda banget dengan superhero yang ada di komik-komik. Justru karena begitu manusiawinya, orang-orang pada suka. Hasilnya, kritik dan pemasukannya pun memuaskan. Dan lazimnya Hollywood, semua yang menguntungkan adalah wajib dibuatkan sekuel. Tak terkecuali dengan pemuda naif berspandex hijau ketat ini.

Aksi Kick-Ass memberantas kejahatan telah menjadikannya seorang idola. Banyak orang terinspirasi dan meniru gaya berpakaian serta aksinya. Karena itu di jalanan New York sudah lazim dijumpai orang-orang berpakaian aneh 'memberantas kejahatan'. Namun Kick-Ass sendiri alias Dave Lizewski (Aaron Taylor-Johnson) justru memutuskan untuk pensiun dan kembali ke kehidupan normal. Tetapi kehidupan normal malah menjadikan Dave semakin bosan yang membuatnya kembali ke jalanan sebagai Kick-Ass. Di jalanan, Dave menemukan banyak 'Kick-Ass Kick-Ass' baru. Bahkan mereka bergabung dalam Justice Forever yang diketuai seorang mafia insyaf, Colonel Stars and Stripes (Jim Carrey).

30 September 2013

On The Road (2012)

The best teacher is experience

Sebelumnya saya tak pernah melihat, membaca, bahkan mendengar novel berjudul 'On the Road'. Padahal sejak diterbitkan tahun 1957, novel karangan Jack Kerouac itu menjadi best seller. Jack lah yang mengenalkan apa itu beat generation, suatu paham kebebasan menentang kebiasaan-kebiasaan yang berlaku di masyarakat saat itu. Penganutnya akrab dengan jazz, drug, dan juga seks bebas. Kesuksesan novel legendaris itu coba difilmkan dengan judul yang sama.

Sebagai seorang pengarang, kehidupan Sal Paradise (Sam Riley) hampa hingga ia bertemu dengan Dean Moriarty (Garrett Hedlund). Begitu terobsesinya Sal dengan kehidupan Dean, hingga ia selalu ingin bertemu dengannya meski harus menempuh jarak cukup jauh dari tempat tinggalnya di New York ke rumah Dean di Denver. Dean juga lah yang mengobati kesedihannya setelah kematian ayahnya. Sifat bengal Dean justru menjadi inspirasi bagi Sal untuk lebih melihat dunia luar.

17 September 2013

Killing Season (2013)

The purest form of war is one on one

Di eranya masing-masing, Robert De Niro dan John Travolta adalah bintang. Selain mendapat pemasukan besar, kritik terhadap film-film yang mereka bintangi selalu bernada positif. Mereka bisa dan mampu memilih dan memainkan peran mereka dengan maksimal. Untuk pertama kalinya, mereka dipertemukan lewat Killing Season.

Benjamin Ford (Robert De Niro) adalah seorang mantan pensiunan tentara. Untuk menghabiskan waktunya setelah pensiun, Ford memilih mengasingkan diri di tengah hutan. Berumah di sebuah kabin, Ford melakukan aktivitas yang merupakan kesenangannya seperti berburu rusa baik dengan kamera maupun senapan.

01 September 2013

Mud (2012)


Coming-of-age merupakan salah satu genre yang menarik untuk diikuti. Sebuah pencarian jati diri mengenai apapun dari sebuah usia nanggung sangat menarik untuk disimak. Setelah The Perks of Being a Wallflowers yang adorable, kini kita berkesempatan menyimak Mud, sebuah karya kesekian kalinya dari seorang Jeff Nichols.

Bersetting di lembah Sungai Missisipi, Arkansas, Mud bercerita tentang Ellis (Tye Sheridan) yang suatu hari bersama sahabatnya, Neckbone (Jacob Lofland), pergi menuju sebuah pulau kecil di tengah sungai tersebut. Awalnya mereka hanya tertarik dengan sebuah speed boat yang bertengger di atas pohon. Lalu mereka sadar jika mereka tidak sendiri saat sejumlah jejak kaki mengarah ke perahu mereka.

30 August 2013

Pee Mak Phra Khanong (2013)


Sebenarnya saya tak akrab dengan film Thailand khususnya yang bergenre horor. Bukannya tidak bagus, tetapi kekerapan menonton yang berfrekuensi jarang, membuat referensi mengenai film Thailand tidak banyak. Mungkin hanya Ong Bak jilid pertama saja yang saya tonton utuh, itupun di TV yang diselang-seling iklan. Secara umum, horor Thailand mendapat kritik yang bagus. Selain seram, dari sisi penceritaannya pun kuat.

Mak (Mario Maurer) harus meninggalkan istrinya, Nak (Davika Hoorne), yang sedang mengandung demi tugas negara, berperang. Di medan perang, Mak bertemu keempat temannya, Ter (Nattapong Chartpong), Puak (Pongsatorn Jongwilak), Shin (Wiwat Kongrasri), dan Aey (Kantapat Permpoonpatcharasuk). Mak mendapat luka cukup serius saat berperang. Tapi dia tak ingin mati demi bisa melihat isri yang sudah terlalu lama dirindukannya. Bersama keempat temannya, Mak pulang ke desanya, Phra Khanong.

27 August 2013

Hotel Rwanda (2004)

When the world closed its eyes, he opened his arms
Peristiwa pembantaian massal (genosida) Rwanda tahun 1994 menjadi kasus yang tak bisa dilupakan dunia internasional. Dalam kurun 100 hari, 800.000 - 1.000.000 jiwa suku Tutsi dan Hutu moderat melayang di tangan suku Hutu. Dalam peristiwa gelap itu masih ada setitik noktah cahaya diantara derasnya aliran darah yang mengalir dari setiap jiwa yang kehilangan sukma. Titik noktah cahaya itu dinyalakan oleh seorang manajer hotel yang dengan kecakapannya menyelamatkan ribuan nyawa suku Tutsi dari pembantaian.

Paul Rusesabagina (Don Cheadle) adalah seorang asisten manajer Hotel Des Mille Colline. Paul sangat cakap dalam menjalankan tugasnya dimana dengan pengetahuannya tentang kebiasaan penduduk lokal bisa tepat bertindak tentang apa yang harus dilakukan. Paul hidup bahagia bersama istrinya, Tatiana Rusesabagina (Sophie Okonedo), bersama ketiga anaknya. Saat presiden Rwanda Juvenal Habyariwana terbunuh, situasi Rwanda berubah 180 derajat.

20 August 2013

Liebster Award & Sunshine Award

Wismacinema kapan hari direkomendasikan Luthfi Prasetya Putra untuk mengikuti Liebster Award dan Sunshine Award. Bukan sebuah kontes atau lomba blog sih. Tetapi lebih pada sebuah blog game atau bisa disebut juga blogathlon atau estafet blog untuk seru-seru an aja. Dengan rekomendasi ini, seorang blogger sudah memberikan award yang secara kreatif dan positif menginspirasi bagi blogger lain.

Senang aja dapat rekomendasi karena baru kali ini saya diajak yang beginian (saking amatir nya). Sorry, karena 'kesibukan', baru kali ini saya bisa menggarap 'gawe' keren seperti ini. 

18 August 2013

The Act of Killing (2012)

A story of killers who win, and the society they build
Pada masa orde baru, komunis dengan simbol Partai Komunis Indonesia (PKI) menjadi momok yang harus ditakuti. Pemerintahan Soeharto terus memaksa rakyatnya agar phobia terhadap hal-hal berbau komunis. Usaha itu awalnya dilakukan dengan membentuk koramil, kodim, korem hingga RT dan RW, dengan harapan mempersempit ruang gerak simpatisannya dan segera bisa terdeteksi jika ada yang mengarah ke situ.

Setelah dirasa sudah berjalan, mbah Harto mulai memberangus buku-buku berbau komunis dan mulai melakukan propaganda jika komunis itu racun. Salah satu caranya adalah memaksa rakyatnya menonton film propagandanya yakni 'Pengkhianatan G30S/PKI'. Film yang dibesut Arifin C Noer itu merupakan tontonan wajib setiap tanggal 30 September. Meski sudah diputar di satu-satunya televisi saat itu, TVRI, namun Smiling General masih memaksa para pelajar menontonnya di bioskop.