.mp4-2.png) |
His past. Our future
|
Masa kini sudah, masa lalu juga sudah. Sekarang gabungan antara masa kini dan masa lalu pun dibenturkan. Bryan Singer membungkusnya dalam X-Men: Days of Future Past (DoFP). Setelah absen di dua (dari empat) edisi X-Men, X-Men: The Last Stand (2006) dan X-Men: First Class (2011), pria kelahiran New York City ini dipercaya kembali ke khittahnya. Sejak kemunculannya pertama kali di tahun 2000 (X-Men), Singer telah menanamkan benak di imaji setiap fans X-Men bagaimana seharusnya para mutan itu diperlakukan. Hal yang sama ia teruskan di sekuelnya, X2 (2003). 14 tahun sudah masa itu terentang, dan tangan dingin Singer kini kembali memperlakukan para mutan kesayangannya.
Di masa depan, bangsa mutan hampir musnah. Mereka diburu dan dibunuh oleh Sentinel yang teknologinya semakin canggih. Bangsa mutan hanya bisa lari menghindar tanpa bisa melawan. Keadaan itu memaksa Professor Charles Xavier aka Professor X (Patrick Stewart) dan Eric Lehnserr aka Magneto (Ian McKellen) yang sebelumnya berseteru untuk bersatu. Namun usaha itu tak membawa hasil. Selain Sentinel yang sudah Mark X yang semakin canggih, usia mereka pun sudah uzur. Untuk mencegah kepunahan para mutan, seseorang harus kembali ke masa lalu tepatnya di tahun 1973 untuk mencegah dibunuhnya Bolivar Trask (Peter Dinklage), si pembuat Sentinel. Dengan kemampuan regenerasi mutasinya, Logan aka Wolverine (Hugh Jackman) ditugaskan menemui Charles dan Eric muda. Satu lagi, Logan juga disuruh menemui Raven Darkholme aka Mystique.