13 December 2013

Trance (2013)


Kangen dengan film semacam Memento, Shutter Island, atau Inception. Jika iya, coba nikmati satu film ini dengan genre serupa, Trance. Film besutan Danny Boyle ini kembali bakal memainkan adrenalin otak anda yang merindu dengan permainan waktu dan imaji alam bawah sadar manusia. Apakah Trance sebagus 3 film di atas? ataukah Trance hanya proyek experimental Boyle semata?

Adegan awal dibuka oleh narasi Simon (James McAvoy), seorang kurator museum. James menerangkan suatu tindakan yang harus dilakukan apabila sebuah acara lelang disabotase dan dirampok. Dan Simon langsung mengalaminya. Namun teori dengan fakta keadaan sebenarnya memang berbeda. Simon gagal mengeksekusi teorinya. Bahkan ia kehilangan ingatan akan Witches In the Air, lukisan mahal karya Goya yang coba ia 'sembunyikan' setelah kepalanya dipopor senapan sang pimpinan rampok, Frank (Vincent Cassel).

Untuk mengembalikan ingatan Simon, Frank memilih menggunakan metode hipnoterapi yang dilakukan Elizabeth Lamb (Rosario Dawson). Metode itu secara perlahan membuka kembali ingatan Simon dan bahkan semua ingatan Simon yang lain, yang akan membuat cerita perampokan dan hubungan antar personal mereka menjadi lebih terbuka dan telanjang.

Belum ada yang mengecewakan dari karya Boyle yang pernah saya tonton. Tidak ada yang murahan dari Slumdog Millionaire dan 127 Hours, pun Trance. Saya suka gaya Boyle menekan setiap karakter yang dia mainkan hingga tuntas. Karakter itu ia peras sedemikian kuat hingga hanya terasa pahitnya saja. Boyle juga tetap memasukkan gaya penceritaannya yang dinamis, flash back, warna absurd, dan scoring yang pas dengan setiap scenenya.

Bila Inception begitu ruwet dan rumit dengan twistnya namun masih mempunyai konklusi, tidak begitu dengan Trance. Saya tak mengira twistnya akan seperti itu. Saya tak menduganya hingga akhir cerita. What a Boyle. 

They know each other, really
Sebenarnya Trance adalah cerita yang sederhana, perampokan dan menemukan apa yang dirampok. Namun di balik casing kesederhanaan itu, duo penulis Joe Ahearne dan John Hodge menelisipkan cerita yang lebih dalam lagi. Sungguh begitu dalam dan patut digaris bawahi, detil. Tidak ada yang sia-sia di sini. Bahkan ketelanjangan Rosario Dawson pun mempunyai makna. Tak sia-sia Dawson memamerkan bagian tubuhnya yang paling intim sekalipun.

Selain Dawson yang bermain total, setiap cast di dalam Trance berjalan sesuai porsinya masing-masing. Tidak ada penampilan yang buruk dari setiap pelakonnya. Namun the top three tetaplah Dawson, McAvoy, dan Cassel.

Trance, sangat tidak mengecewakan. Penuh dengan jebakan dan diakhiri dengan twist yang terdeskripsi. Penampilan yang total dan berani dari seorang Rosario Dawson. Usai nonton Trance, saya tertegun dan hanya bisa berpikir, andaikan yang menjadi Elizabeth bukanlah Rosario Dawson tetapi Kate Beckinsale, Liv Tyler, Angelina Jolie, Jodie Foster, ..... 

No fur

1 comment:

  1. Ulasan yang bagus om, saya menyukai semua ulasan movie di blog ini, membuat mengerti alur cerita tanpa harus memunculkan spoiler yang tidak perlu, sehingga membuat orang semakin penasaran menontonnya, bukan menebak ceritanya. Izinkan blog ini saya tambahkan ke page blog saya.
    salam
    -xtalplanet-

    ReplyDelete