06 November 2013

Side Effects (2013)


Setelah Contagion, Steven Soderbergh kembali menghadirkan thriller terbarunya, Side Effects. Dan seperti Contagion yang kental dengan detil-detil istilah medis, Soderbergh juga mengisi Side Effects dengan banyak istilah farmasi terutama jenis obat. Meski terasa lebih enteng dan berwarna daripada Contagion, namun Side Effect benar-benar memberikan efek samping pada otak kita sepanjang 106 menit perjalanannya. 

Emily Taylor (Rooney Mara) begitu gembira saat suaminya, Martin Taylor (Channing Tatum), bebas dari penjara. Martin harus mendekam di tahanan selama 4 tahun setelah melakukan penggelapan dalam bisnis. Masuknya Martin ke sel tahanan membuat Emily depresi. Dan selama 4 tahun hidup sendiri, Emily berkonsultasi ke dr. Victoria Siebert untuk menenangkan depresi. Bebasnya Martin tak otomatis membuat Emily sembuh. Emily justru bertambah parah dengan menabrakkan mobilnya ke tembok tempat parkir. 

Dr. Jonathan Banks menjadi psikiater Emily selanjutnya setelah kejadian itu. Namun obat yang diresepkan Banks tak membuat Emily sembuh. Atas saran dari dr. Sieber, Banks meresepkan Ablixa. Obat ini ternyata manjur, Emily menjadi lebih hidup dan bergairah. Hubungan sex dengan sang suami pun dirasa lebih hot setelah mengonsumsi Ablixa. Sayangnya, Ablixa mempunyai efek samping yang sungguh tak dapat diduga.

Psychiatrist and the patient
Thriller ini dibuka dengan sebuah ruangan penuh bercak darah berceceran. Dari sini saja kita bisa menebak arah Side Effects. Tetapi Soderbergh tak langsung gegabah melakukannya. Dengan pelan-pelan, Side Effects mengalir mulai dari sisi kehidupan Emily bersama Martin, hubungan Emily dengan dr. Banks, serta sisi kesendirian Emily dalam depresi dengan selipan kemunculan dr. Siebert. Semua disajikan Soderbergh secara runut untuk kemudian dia belokkan ke arah yang dia inginkan lengkap dengan penjelasan dan flash back nya.

Soderbergh secara serius juga menyoroti tentang seluk beluk dunia farmasi dengan bumbu trik dan konspirasinya. Dan bagaimana seorang dokter mencapai kata deal dengan sebuah perusahaan farmasi dengan nilai nominal uang yang sangat besar. Sejumlah obat anti depresi bernama rumit (bagi orang awam) disuguhkan Soderbergh untuk mengisi detil Side Effects seperti Ablixa, Effexor, Beta-Blocker, Zoloft, Delatrex, SSRI, SNRI, Thorazine, serta Depakote.

They're hot, isn't it?
Side Effects makin sempurna dengan permainan karakter-karakternya yang gemilang. Rooney Mara terasa dan terlihat sangat meyakinkan sebagai penderita depresi yang rapuh dan tertekan melalui mimik muka dan gesturenya. Adegan hubungan intim pun ia jiwai dengan penampilannya yang nude (ini spoiler? I don't tink so, he he) plus adegan lesbian. Ini mengingatkan kita akan Mara yang juga total (nude) beradegan intim di The Girls with the Dragon Tattoo. Jude Law menjadi pelakon berikutnya yang patut diacungi jempol. Ia adalah seorang dokter jiwa yang awalnya yang mempunyai kepercayaan diri tinggi yang kemudian kebingungan namun mampu mengatasi semuanya. Catherine Zeta Jones dalam kapasitas yang bagus sebagai pelengkap. Dan yang benar-benar hadir sebagai 'figuran' adalah Channing Tatum.    

Side Effects, thriller tajam yang mungkin sedikit berat dengan kepuasan dari cerita dan para pelakonnya. A must see movie. Jangan lupa, siapkan sebutir pil pereda pusing bila side effects mempunyai efek samping pada otak anda yang gagal paham menerima akhir ceritanya.

No comments:

Post a Comment