29 April 2016

Civil War: Captain America (2016)

Whose Side Are You On?

Welcome to the Marvel Cinematic Universe (MCU) Phase 3. Petualangan dunia fiksi ala Marvel bagian ke-3 ini dibuka oleh Captain America: Civil War. Selanjutnya, bakal ada setidaknya sembilan garapan Marvel lagi yang kembali menghadirkan figur dan judul lama, serta tentu saja amunisi baru dalam bentuk figur dan judul segar. Secara konsisten dan pasti, Marvel terus mengalami kemajuan dan semakin menancapkan kuku nya lebih kuat dan dalam lagi dalam persaingan sesama genre super hero. Sukses dengan MCU 1 dan 2, akankah MCU 3 juga akan mengekor dengan prestasi yang sama, ataukah publik bakal bosan dengan ide dan visual based on comics tersebut? Well, perang sipil ini akan menjadi kuncinya.

Masih berkaca dari Avengers: Age of Ultron khususnya di Sokovia, Steve Roger/Captain America (Chris Evans) dan kawan-kawan berusaha memburu Brock Rumlow (Frank Grillo) yang kini menjadi the villain berjuluk Crossbones. Perburuan yang membawa mereka ke Lagos, Nigeria itu berhasil namun berkonsekuensi terhadap tewasnya belasan warga sipil. Dampak itu membuat pemerintah Amerika membuat keputusan bahwa aksi para super hero akan dibatasi melalui Sokovia Accord. Keputusan sepihak itu tak serta merta membuat para pahlawan super setuju. Justru terjadi konflik internal hebat di dalamnya. Yang pasti, sang kapten berseberangan persetujuan dengan Tony Stark/Iron Man (Robert Downey Jr.).

Who Wins, Lose
Opening Civil War tampil dengan baik dan menghentak dengan aksi yang langsung tersaji dengan tensi cukup meninggi. Saat itu situasi dan kondisi para super hero masih berjalan kondusif dan baik. Untuk selanjutnya, konflik yang berujung pada adegan aksi lebih dahsyat terbentuk dari pertentangan antara para super hero. Pertentangan itu sendiri terjadi karena ada ketidaksepakatan. Dan alasan mengapa harus ada perang sipil sudah terbentuk dengan baik sesuai dengan logika internal maupun eksternal. Di satu sisi, pemerintah melakukan penekanan, namun di sisi lain sang kapten juga mempunyai alasan tersendiri dan khusus.

Anthony and Joe Russo mempunyai modal kuat saat menggawangi Civil War. Mereka adalah sutradara sekuel sebelumnya, Captain America: The Winter Soldier yang disebut sebagai pencapaian terbaik MCU. Dan Civil War juga masih membawa Christopher Marcus dan Stephen McFeely sebagai penulis naskahnya. Dengan formula yang sama, Civil War mampu mengimbangi The Winter Soldier. Flash back yang ada ditampilkan cukup baik tanpa banyak kenjlimetan dan kebingungan yang terjadi. Namun, ada scene-scene yang seharusnya tidak perlu namun tetap ditampilkan sehingga mengulur durasi hingga mencapai 2 jam 27 menit. Tetapi secara umum, Civil War masih OK dengan hole-hole yang tertutupi adegan aksi yang menyenangkan.

Berbicara adegan aksi, Russo bersaudara mengemas semuanya dengan sangat baik. Fight scene dibuat senyata mungkin senyaman mata ini menikmatinya yang berpuncak pada adegan di bandara. Jika itu belum cukup, masih ada final showdown nya yang meski tak dahsyat banget, namun mampu menguras emosi. Kamera yang diarahkan Trent Opaloch bergerak cukup dinamis mengambil angle-angle yang ideal, yang mata kita cukup manipulatif memahaminya. Aksi dua figur baru ditampilkan cukup impresif sesuai gaya mereka. T'Challa/Black Panther (Chadwick Boseman) yang garang dan lincah sekaligus misterius serta Peter Parker/ Spiderman (Tom Holland) yang gesit dan meliuk-liuk serta mulutnya tak bisa diam.

War Machine Down
Dua karakter baru ini juga yang membuat Civil War mendapat banyak lirikan. Membawa figur baru sebagai selipan memang bukan modus baru mengenalkan jati diri mereka yang nantinya akan tampil sendiri. Tapi memang harus diakui, kehadiran Black Panther dan Spiderman sudah melambungkan ekspektasi ini, terlebih penampilan mereka juga sangat ekspresif. Kemisteriusan Black Panther dan kerenyahan aksi Spiderman (baru) bakal bisa disimak tersendiri saat mereka hadir sebagai tokoh utama di ranah mereka masing-masing.

Meski karakter sentral terarahkan pada kapten dan milyuner berbaju zirah, namun masing-masing karakter mempunyai sinarnya masing-masing, Dan mereka tampil tak mengecewakan sesuai karakternya. Sam Wilson/Falcon (Anthony Mackie) setia dan bisa diandalkan. Bucky Barnes/The Winter Soldier (Sebastian Stan) alasan utama Capt. mempertahankan prinsipnya. James Rhodes/War Machine (Don Cheadle) sebelas dua belas dengan Falcon. Scott Lang /Ant Man (Paul Rudd) one liner joker. Clint Barton/Hawkeye (Jeremy Renner) tetap eksentrik dan sinis. Wanda Maximoff /Scarlet Witch (Elizabeth Olsen) si manis yang tetap manis. Natasha Romanoff/Black Widow (Scarlett Johansson) si seksi berbahaya nan menggairahkan. Dan Vision (Paul Bettany) future thinker. Oh ya, masih ada Sharon Carter (Emily VanCamp) the girl next door.

The Villain di sekuel ini sebenarnya ada pada diri para superhero sendiri. Mereka menjadi kawan sekaligus lawan. Yang benar adalah salah, dan begitu juga sebaliknya. Tak ada yang benar-benar putih maupun hitam. Namun tokoh jahat tetaplah harus ada. Selain Crossbones yang memang terlihat bad, masih ada Helmut Zumo (Daniel Bruhl). Uniknya, Zemo adalah manusia biasa tanpa kekuatan super yang mampu mengobrak-abrik perasaan dan amarah para manusia berkekuatan super. Dan scene untuk Zemo mempunyai ending yang menggantung sekaligus menyimpan misteri.

New Spiderman
Ibarat sepak bola, Civil War adalah Piala Eropa dan The Avengers adalah Piala Dunia nya. Piala Eropa sering disebut Piala Dunia mini karena kekuatan Eropa di kancah sepak bola dunia memang mendominasi. Dan terkadang, Piala Eropa lebih menarik dari Piala Dunia. Itu pula yang terjadi di Civil War. Ingat, ini adalah film nya Captain America, namun para super hero yang berkumpul sama banyaknya dengan super hero yang assemble di The Avengers. Bolehlah fan Marvel berorgasme lebih awal di sini sebelum nantinya akan berorgasme lagi di Avengers: Infinity War part 1 dua tahun lagi. Dan karena ini memang film nya sang kapten, maka bisa dimaklumi jika pria yang tak bakal mendapat promosi pangkat lagi ini ditampilkan begitu menonjol, humanis, dan penuh kharisma.

Captain America: Civil War, seperti biasa, Marvel menggarap installment nya dengan performance enteng, mudah dicerna, menghibur, dan menyenangkan.

1 comment: