Kehinaan bila dibenturkan dengan kesucian dan dibalut
dengan pengorbanan serta sifat pasrah bakalan menghasilkan sesuatu yang
menghentak dan mengharu biru. Dan itu bisa dimanfaatkan secara maksimal
oleh Zhang Yimou dalam karyanya ini.
25 September 2012
The Amazing Spiderman (2012)
![]() |
The Untold Story Begins |
Ini film baru. Ini reboot, bukan prekuel atau
sekuel. So, kalau bisa jangan dibandingkan dengan tiga seri Spiderman
buatan Sam Raimi. Susah ya, memang susah sih. Bedanya dibanding film nya
si Sam, film bocah Kolomonggo
besutan
Marc Webb ini memang lebih setia pada pakem komiknya.
Coriolanus (2011)
![]() |
Nature Teaches Beasts to Know Their Friends |
Coriolanus (2011) - Apa yang terjadi jika
sebuah pementasan teater dijadikan sebuah film. Ya, Coriolanus
jawabannya. Di sepanjang film ini syaraf telinga penonton akan dipaksa
mendengarkan kata-kata, kalimat-kalimat yang old fashioned berirama
sajak nan puitis. Aslinya, Coriolanus memanglah karya lawas seorang
William Shakespeare. Dan aslinya juga Coriolanus berbackground suasana
zaman Romawi.
Tetapi Ralph Fiennes sebagai sutradara memindahkan latar itu ke zaman modern, yang saya pikir kurang cocok khususnya soal perang antar negara. Untunglah itu semua tertutupi oleh akting seorang Fiennes. Tak ada yang meragukan akting 'Lord Voldermort' di film ini. Dengan mimik so serius dan kata-kata tajam (sesekali secara tak sengaja ludahnya tersemprot), Fiennes lah bintangnya. Gerald Butler sebagai lawan mainnya pun tenggelam perlahan-lahan.
Meski di posternya tergambarkan situasi perang, tetapi ini bukan film perang, sama sekali bukan. Bagi sebagian orang, ini film membosankan dan sungguh berat. Advise me.
Livid (2011)
Ini adalah horor yang sudah lama saya tunggu. Semenjak baca
trailernya, sungguh tertarik dan antusias mau donlot film Prancis ini.
Tapi apa daya, saat itu harus puas baca sinopsisnya yang super seram
itu namun link donlotnya masih di awang-awang. Seolah terlupakan,
tiba-tiba otak ini teringat lagi. Searching lagi, dan akhirnya nemu
link nya dengan susah payah di tengah banyaknya link yang didelete.
Cukup puas lihatnya. Horor yang ditampilkan saya pikir sungguh lembut kalau tidak boleh disebut seram. Misteri-misteri yang awalnya disembuyikan akhirnya perlahan-lahan terkuak. ‘Hantu’ yang ditampilkan di film sepanjang 88 menit ini termasuk seram. Kalau lihat film horor, saya ini penakut, makanya semua hantu saya bilang seram. Tapi di dunia sebenarnya saya termasuk berani. Mending ketemu makhluk halus ketimbang ketemu makhluk kasar.
Sayangnya, ending pada Livid bisa dibilang absurd. Sepertinya
endingnya anti klimaks. Mungkin penonton akan bingung dan mengernyitkan
dahi saat melihat ending yang tidak jelas itu. Tidak usah lah bingung,
nikmati saja keseraman penari balet tersebut.
My Way (2011)
![]() |
In a world at war, my enemy is my salvation |
‘Jalan Saya’ ini adalah saudara dari Taegukgi (Brotherhood of War)
karena dibuat oleh sutradara yang sama , Kang Je Gyu. Je Gyu juga
membawa aktor kesayangannya, Jang Dong Gun, sebagai aktor utama seperti
dia membintangi Taegukgi, juga sebagai aktor utama. Tetapi My Way satu
tingkat lebih besar di atas saudaranya tersebut dalam hal biaya, set dan
pemain. Dengan dana 30 miliar won, pemain dari berbagai negara,
shooting di 5 negara (Korea, Cina, Prancis, Rusia dan Latvia),
menggunakan 5 bahasa (Korea, Jepang, Rusia, Jerman, Inggris dan Cina)
dan penggunaan CGI yang lebih canggih, My Way memang tampak sangat
besar.
Tetapi tunggu dulu, dalam hal cerita saya pikir Taegukgi lebih enak dicerna karena lebih mempunyai tujuan dan tidak bertele-tele meski sama-sama berdurasi lebih dari 2 jam. Namun dari segi teknis dan tampilan, My Way unggul jauh dari Taegukgi. Bagaimana My Way menghadirkan secara apik dan detil setting pertempuran sekelas D-Day at Normandy, begitu frontalnya My Way saat memperlihatkan bagaimana sedadu-serdadu terlindas tank, bagaimana para tentara tertembak, terbunuh dan teronggok di kubangan darah yang menggenang. Karena penggemar film perang, saya enjoy menikmati itu.
Bila diibaratkan, sampul My Way jelas lebih bagus, indah dan berkelas ketimbang sampul Taegukgi.
Lock Stock And Two Smoking Barrels (1998)
![]() |
A Disgrace to Criminals Everywhere |
Asyik sekali nonton film ini. Begitu sederhana tetapi sungguh
‘canggih’dan berbeda. Awalnya memang agak bingung karena rada absurd,
nggak tahu apa yang mau disampaikan (tapi suka lihat seorang Jason
Statham jadi penjual di pasar maling). Dan ternyata Statham bisa ngomong
juga, tak kirain cuma bisa mukul ama nendang aja. Ngelantur, balik ke
film ya. Laksana salju yang perlahan-lahan mulai mencair di awal musim
semi, film yang disutradarai Guy Ritchie ini mulai mengalir pelan ke
bentuk yang sebenarnya. Kita jadi bisa tahu apa maksud keempat sahabat
itu saat memutuskan bertanding judi dengan uang yang dengan susah payah
mereka kumpulkan.
The Hunger Games (2012)
![]() |
The Games Will Change Everyone. The World Will Be Watching. May the Odds be Ever in your Favor |
Awalnya saya
nggak ngeh dengan film ini yang katanya bakal menarik, besar dan akbar.
Setelahnya saya tahu jika The Hunger Games merupakan adaptasi dari
novel dengan judul yang sama yang populer di Amrik sono. Novelini adalah teenlit yang dibuat 3 seri (trilogi). Jika di novelnya dikatakan ceritanya hebat, what about the film ?
Subscribe to:
Posts (Atom)