07 August 2015

Mission: Impossible - Rogue Nation (2015)

Go Rogue


Meski lepas dari pakem aslinya, namun franchise Mission: Impossible (M:I) adalah salah satu franchise yang tersukses baik secara finansial maupun kualitas. Namun secara kuantitas, 'misi yang tak mungkin' ini menganut falsafah alon-alon asal kelakon. Hanya lima film dalam 19 tahun. Bandingkan dengan saga Harry Potter yang menghasilkan delapan film dalam kurun 10 tahun (2001-2011), James Bond menghasilkan 24 film dalam 53 tahun (1962-2015 dan masih berlanjut), serta tiga film dalam kurun tiga tahun untuk Lord of The Rings dan The Hobbit. Masa rilis M:I paling cepat adalah empat tahun yakni M:I (1996) ke M:I II (2000) serta M:I - Ghost Protocol (2011) ke M:I - Rogue Nation (2015), sedangkan masa rilis paling lama adalah enam tahun yakni M:I II (2000) ke M:I III (2006).

Impossible Mission Force (IMF) di ujung tanduk. Central Intelligence Agency (CIA) berusaha menghapus program tersebut. Direktur CIA Alan Hunley (Alec Baldwin) ngotot ingin membubarkan IMF karena misi IMF yang dinilainya ngawur dan bisa menghancurkan hubungan antar negara. William Brandt (Jeremy Renner) pun tak punya kuasa, apalagi Ethan Hunt (Tom Cruise) tak diketahui keberadaannya. Hunt yang dinilai aktor utama IMF pun menjadi buruan CIA. Padahal Hunt ingin membuktikan bahwa 'sindikat' yang selama ini disangkal CIA adalah benar-benar ada.

Pembuktian itu membawa Hunt bertemu dengan pimpinan 'sindikat' Solomon Lane (Sean Harris), agen cantik Ilsa Faust (Rebecca Ferguson), dan pimpinan MI6 Atlee (Simon McBurney). Kawan-kawan Hunt yang tak ingin dia mati terbunuh pun datang membantu. Selain Brandt, membantu pula Benji Dunn (Simon Pegg) dan Luther Stickell (Ving Rhames). Petualangan ini membawa mereka ke London, Austria, dan Maroko.

Dari sini lah semuanya dimulai

Well, Ghost Protocol lima tahun lalu mendapatkan banyak pujian baik dari segi kualitas dan aksinya. Sehingga sah-sah saja banyak yang berharap besar dari sekuelnya. Dan Tom Cruise mewujudkannya dengan baik berkat bantuan Christopher McQuarrie yang menulis script sekaligus menyutradari sekuel keempat ini. McQuarry sepertinya sudah paham kemauan dan bagaimana mantan suami Katie Holmes ini terlihat bisa lebih hebat di layar. McQuarrie paham benar karena sudah pernah melakukannya bersama Tom baik sebagai writer maupun sutradara di Valkyrie, Jack Reacher, dan Edge of Tomorrow.

McQuarrie tetap membuat cerita Rogue Nation sesolid dan senjlimet naskah Ghost Protocol yang ditulis keroyokan oleh Josh Appelbaum dan Andre Nemec. McQuarrie juga tetap memberikan porsi action yang bisa mengimbangi standar tinggi action dari Ghost Protocol. Scene di Burj Khalifa adalah standar tinggi yang mesti diimbangi dan dilampaui jika bisa. Dan sutradara kelahiran New Jersey, USA ini mempersembahkannya dengan scene Tom yang bergelantungan di pesawat Airbus A400M serta scene menahan nafas dalam tangki air raksasa. Apakah sajian aksi itu berhasil? Saya pikir cukup worth it, karena mengalahkan scene Burj Khalifa adalah hal yang sulit mengingat scene itu adalah salah satu yang fenomenal.

Selain dua main action tersebut, McQuarrie masih menyajikan aksi gila lain mulai dari Kebut-kebutan di jalan sempit di Maroko menggunakan BMW M3 hingga kebut-kebutan di jalan berkelok menggunakan BMW S 1000 RR, aksi yang mengingatkan kita pada installment nya yang ketiga. Boleh saja kita menahan napas karena adegan-adegan gila tersebut sebagian dilakukan Tom Cruise sendiri serta stuntman yang nyaris tidak memerlukan bantuan CGI. 

Sexy Rebecca

Sebenarnya formula yang diusung Rogue Nation adalah formula usang nan lama yang banyak ada di setiap film action. Teknik 'hampir gagal' di tangki air pusat server di Maroko contohnya, sebenarnya sudah sering kita lihat, tetapi tetap saja kita bisa dibuat tegang. Dengan sedikit modifikasi, McQuarrie menjadikannya sedikit berbelit. Sepanjang film, kita juga tak perlu terus tegang menahan napas sambil mencengkeram pegangan seat. Adalah Simon Pegg yang melakukannya. Pegg mendapat jatah porsi lebih banyak di sini. Dan asyiknya dia tak meninggalkan kelucuan one liner joke nya, I love it. So, spy dan action berpadu dengan baik dengan bumbu humor.

Untuk divisi akting, so pasti Tom Cruise masih menjadi magnet utama. Tom belum tergantikan (kecuali ia sendiri yang mau digantikan) meski ia sudah menua. Tom masih tetap keren dengan berlari, melompat, menyelam, bergelantungan, dan kebut-kebutan. Ia seakan super human. Saya jadi berpikir, jika franchise ini terus sukses dan menjadi icon, maka ke depan bisa jadi bakal ada Hunt girl, mengacu pada Bond girl sebagai franchise spy tersukses. 

Kenapa? Selalu ada gadis seksi baru di serial ini. Adalah Rebecca Ferguson kali ini yang tampil. Kita sebelumnya tak tahu siapa dia, dan kenapa Ferguson tiba-tiba muncul mendampingi Tom Cruise. Namun Ferguson menjawab keraguan itu dengan performanya yang apik, sangat apik malahan. Dia lah scene stealer di sepanjang film ini. Muka, raut, dan paras wajahnya dingin. Namun dia juga menyembunyikan kecantikan yang berbeda, khas orang Balkan. Fight ability nya pun bisa diacungi jempol.

Gelantungan di atas Airbus A400

Berbanding terbalik dengan Simon Pegg, Jeremy Renner di sini justru dikurangi porsinya. Praktis ia tak berbuat apa-apa selain bicara ala kadarnya. Apalagi big guy Ving Rhames, tanpa kehadirannya pun, Rogue Nation masih solid. Dan Alec Baldwin hanyalah pelengkap saja. Berbicara tentang the villain, sebenarnya Sean Harris dan Atlee tidak garang-garang amat. Tetapi ia cukup merepotkan IMF dengan segala taktiknya.

Mission: Impossible - Rogue Nation, sajian sebelas dua belas dengan Ghost Protocol. Sajian besponsor negeri tirai bambu yang masih mampu menampilkan keajaiban teknologi dan segala aksinya yang ciamik. Dipadu dengan humor minimalis, membuat yang tersaji menjadi lebih manis. Let's wait for the sequel, guys.

1 comment:

  1. Saya sih lebih suka Ghost Protocol, mungkin karena action scenenya lebih seru dibandingkan Rogue Nation, sementara Rogue Nation lebih ke arah intrik-intrik intel.

    ReplyDelete