When he closed his eyes, his heart was opened |
Tontonan
yang sungguh sangat sedap. Tiada narasi seempuk seperti yang ditutukan
seorang Morgan Freeman. Dan tiada ekspresi kemarahan seekspresif Jack
Nicholson lakukan. Sungguh suatu padu padan yang unforgettable dilakukan
dua orang yang di ujung maut karena kanker. Mati dengan mata tertutup,
tetapi hatinya terbuka. Saya juga suka saat Nicholson berkali-kali
mengucapkan 'Kopi Luwak'. Ya, kopi asal negara kita ini berkali-kali
diperlihatkan sebagai minuman kegemaran Nicholson. A wonderful movie.
No comments:
Post a Comment