Kehinaan bila dibenturkan dengan kesucian dan dibalut
dengan pengorbanan serta sifat pasrah bakalan menghasilkan sesuatu yang
menghentak dan mengharu biru. Dan itu bisa dimanfaatkan secara maksimal
oleh Zhang Yimou dalam karyanya ini.
13 pelacur bersedia menggantikan 13
murid biara gereja untuk dipersembahkan kepada petinggi militer Jepang
saat armada militer Jepang menginvasi kota Nanking di Cina. Dengan
premis pengorbanan itulah film yang berjudul asli Jin Ling Shi San Chai
ini mampu menguras air mata yang menontonnya. Lihat saja adegan saat
pelacur-pelacur itu menyerahkan barangnya ke murid-murid gereja yang
polos tersebut. Atau ketika seorang pelacur menghiba agar tak diikutkan
masuk ke truk yang akan membawanya ke tempat yang mungkin akan menjadi
lokasi kematiannya.
Semua itu digarap Zhang dengan tata sinematografi
yang juga menarik. Zhang tak setengah-setengah menggarap setting kota
Nanking saat diserbu Jepang, sungguh riil dengan pojok-pojok kota yang
lusuh dan hancur. Saya sendiri suka saat warna-warni biru dan merah
berbalut kelabu asap menghiasi ledakan bangunan yang dihancurkan seorang
tentara Cina yang mengorbankan dirinya.
Sayangnya akting Christian Bale
di sini kurang greget. Apa ya yang kurang, seperti dia kurang maksimal
saja dalam perannya sebagai John Miller, seorang pengurus kematian yang
berpura-pura menjadi seorang pendeta. Tetapi sepertinya penonton tidak
peduli dengan itu. Semuanya tertutupi dengan atmosfer kelam kelabunya
tragedi yang menewaskan 200 ribu warga Nanking tersebut.
No comments:
Post a Comment