24 October 2013

Gravity (2013)

Don't let go

Setelah hiatus selama 7 bulan lamanya, Alfonso Cuaron is back. Pria asal Meksiko ini datang dengan segudang asa melalui karya teranyarnya Gravity. Dan Cuaron ternyata tak benar-benar hiatus sepenuhnya. 4 tahun dari masa hibernasinya ia gunakan untuk menunggu dan menggarap film berbackground luar angkasa ini. Banyak yang senang dengan kembalinya pria kelahiran 1961 ini. Kenapa? Karena karya Cuaron bukanlah karya kebanyakan. Ia perlu waktu 2 tahun untuk menghadirkan Children of Men (2006) setelah Harry Potter and the Prisoner of Azkaban (2004). Dan sebelumnya ia perlu waktu 3 tahun untuk menghadirkan Harry Potter setelah Y Tu Mama Tambien (2001). So, bisa dibayangkan bagaimana kualitas Gravity yang Cuaron telah focus of it selama 4 tahun.

Bio medik engineer Dr. Ryan Stone (Sandra Bullock) sedang dalam misi luar angkasnya untuk memperbaiki teleskop Hubble. Ia didampingi oleh komandan misi Letnan Matthew Kowalski (George Clooney) dan seorang teknisi, Shariff (Paul Sharma). Ini adalah misi luar angkasa pertama bagi Stone. Meski terlihat tegar, namun ia sebenarnya gugup yang ditandai dengan tidak stabilnya grafik kesehatannya. Permasalahan muncul saat pecahan puing satelit Rusia yang hancur melewati lintasan tempat mereka berada. Hubble hancur, begitu juga dengan Explorer yang rencananya akan membawa mereka kembali ke bumi. Hancurnya segala sesuatu itu membuat mereka tak punya pijakan lagi. Mereka mengambang.

17 October 2013

The Frozen Ground (2013)

the hunter becomes the hunted

Nicolas Cage dan John Cussack pernah bahu membahu mengatasi John Malkovich di Con Air (1997). Setelah 16 tahun berlalu, mereka dipertemukan kembali. Bukan sebagai kawan, tetapi sebagai rival. Cage berperan sebagai seorang polisi yang berusaha mengungkap pembunuhan berantai yang dilakukan Cussack. Apakah peran mereka kali ini sesolid aksi mereka di Con Air dulu.

Jack Halcombe (Nicolas Cage) dipusingkan dengan rangkaian aksi pembunuhan berantai. Bayangkan, sekitar 20 gadis belia dibunuh dengan cara sadis sehingga mayat yang ditemukan hampir tak bisa dikenali. Detektif berpangkat sersan di kepolisian negara bagian Alaska itu mencurigai Robert Hansen (John Cusack) adalah pelakunya. Tetapi tidak semua orang berpendapat sama, termasuk atasannya. Alasannya, Hansen adalah salah satu warga terhormat dan selalu mempunyai alibi.

16 October 2013

Kick-Ass 2 (2013)

You Can't Fight Your Destiny

Kick-Ass merupakan fenomena tersendiri. Seorang superhero tanpa kekuatan super, gampang digebukin, mudah terluka, apa adanya, dan benar-benar manusiawi. Berbeda banget dengan superhero yang ada di komik-komik. Justru karena begitu manusiawinya, orang-orang pada suka. Hasilnya, kritik dan pemasukannya pun memuaskan. Dan lazimnya Hollywood, semua yang menguntungkan adalah wajib dibuatkan sekuel. Tak terkecuali dengan pemuda naif berspandex hijau ketat ini.

Aksi Kick-Ass memberantas kejahatan telah menjadikannya seorang idola. Banyak orang terinspirasi dan meniru gaya berpakaian serta aksinya. Karena itu di jalanan New York sudah lazim dijumpai orang-orang berpakaian aneh 'memberantas kejahatan'. Namun Kick-Ass sendiri alias Dave Lizewski (Aaron Taylor-Johnson) justru memutuskan untuk pensiun dan kembali ke kehidupan normal. Tetapi kehidupan normal malah menjadikan Dave semakin bosan yang membuatnya kembali ke jalanan sebagai Kick-Ass. Di jalanan, Dave menemukan banyak 'Kick-Ass Kick-Ass' baru. Bahkan mereka bergabung dalam Justice Forever yang diketuai seorang mafia insyaf, Colonel Stars and Stripes (Jim Carrey).

30 September 2013

On The Road (2012)

The best teacher is experience

Sebelumnya saya tak pernah melihat, membaca, bahkan mendengar novel berjudul 'On the Road'. Padahal sejak diterbitkan tahun 1957, novel karangan Jack Kerouac itu menjadi best seller. Jack lah yang mengenalkan apa itu beat generation, suatu paham kebebasan menentang kebiasaan-kebiasaan yang berlaku di masyarakat saat itu. Penganutnya akrab dengan jazz, drug, dan juga seks bebas. Kesuksesan novel legendaris itu coba difilmkan dengan judul yang sama.

Sebagai seorang pengarang, kehidupan Sal Paradise (Sam Riley) hampa hingga ia bertemu dengan Dean Moriarty (Garrett Hedlund). Begitu terobsesinya Sal dengan kehidupan Dean, hingga ia selalu ingin bertemu dengannya meski harus menempuh jarak cukup jauh dari tempat tinggalnya di New York ke rumah Dean di Denver. Dean juga lah yang mengobati kesedihannya setelah kematian ayahnya. Sifat bengal Dean justru menjadi inspirasi bagi Sal untuk lebih melihat dunia luar.

17 September 2013

Killing Season (2013)

The purest form of war is one on one

Di eranya masing-masing, Robert De Niro dan John Travolta adalah bintang. Selain mendapat pemasukan besar, kritik terhadap film-film yang mereka bintangi selalu bernada positif. Mereka bisa dan mampu memilih dan memainkan peran mereka dengan maksimal. Untuk pertama kalinya, mereka dipertemukan lewat Killing Season.

Benjamin Ford (Robert De Niro) adalah seorang mantan pensiunan tentara. Untuk menghabiskan waktunya setelah pensiun, Ford memilih mengasingkan diri di tengah hutan. Berumah di sebuah kabin, Ford melakukan aktivitas yang merupakan kesenangannya seperti berburu rusa baik dengan kamera maupun senapan.

01 September 2013

Mud (2012)


Coming-of-age merupakan salah satu genre yang menarik untuk diikuti. Sebuah pencarian jati diri mengenai apapun dari sebuah usia nanggung sangat menarik untuk disimak. Setelah The Perks of Being a Wallflowers yang adorable, kini kita berkesempatan menyimak Mud, sebuah karya kesekian kalinya dari seorang Jeff Nichols.

Bersetting di lembah Sungai Missisipi, Arkansas, Mud bercerita tentang Ellis (Tye Sheridan) yang suatu hari bersama sahabatnya, Neckbone (Jacob Lofland), pergi menuju sebuah pulau kecil di tengah sungai tersebut. Awalnya mereka hanya tertarik dengan sebuah speed boat yang bertengger di atas pohon. Lalu mereka sadar jika mereka tidak sendiri saat sejumlah jejak kaki mengarah ke perahu mereka.

30 August 2013

Pee Mak Phra Khanong (2013)


Sebenarnya saya tak akrab dengan film Thailand khususnya yang bergenre horor. Bukannya tidak bagus, tetapi kekerapan menonton yang berfrekuensi jarang, membuat referensi mengenai film Thailand tidak banyak. Mungkin hanya Ong Bak jilid pertama saja yang saya tonton utuh, itupun di TV yang diselang-seling iklan. Secara umum, horor Thailand mendapat kritik yang bagus. Selain seram, dari sisi penceritaannya pun kuat.

Mak (Mario Maurer) harus meninggalkan istrinya, Nak (Davika Hoorne), yang sedang mengandung demi tugas negara, berperang. Di medan perang, Mak bertemu keempat temannya, Ter (Nattapong Chartpong), Puak (Pongsatorn Jongwilak), Shin (Wiwat Kongrasri), dan Aey (Kantapat Permpoonpatcharasuk). Mak mendapat luka cukup serius saat berperang. Tapi dia tak ingin mati demi bisa melihat isri yang sudah terlalu lama dirindukannya. Bersama keempat temannya, Mak pulang ke desanya, Phra Khanong.