20 October 2015

Pay The Ghost (2015)



Nicolas Cage pernah menjadi aktor besar di awal tahun '90 an dan di awal tahun 2000 an. Pencapaian tertingginya adalah saat dia menyabet Oscar untuk best actor in a leading role di Leaving Las Vegas (1996). Pernah dinominasikan untuk kategori yang sama untuk Adaptation (20013), namun dia gagal. Pada masa jayanya, film nya adalah jaminan kualitas meski tak semuanya selalu membawa dollar lebih banyak. Tetapi kehidupan ibarat seperti roda yang berputar, kadang di atas dan kadang juga di bawah. Begitu pun juga karir keponakan Francis Ford Coppola ini. Kini roda kehidupan Cage sedang ada di bawah. Orang sudah melupakan kebintangannya. Kecuali Joe, Cage dalam lima tahun terakhir ini hanya bermain di film yang remeh-temeh.

Mike Lawford (Nicolas Cage) adalah seorang dosen. Hidup Mike sangat bahagia dengan istrinya, Kristen (Sarah Wayne Callies) dan anak semata wayangnya, Charlie (Jack Fulton). Di Malam Halloween, Mike dan Charlie pergi ke suatu festival Hallowen. Dan di sana lah masalah bermula. Charlie hilang tanpa Mike tahu siapa yang menculiknya. Sebelum hilang, Charlie sempat berkata pelan "Pay the ghost". Sesuatu yang Mike awalnya tak sadari. Namun dengan petunjuk itu, Mike yang kerap dibayangi penampakan Charlie, terus mencari keberadaannya. Mike yakin, anaknya masih hidup.

Bangkrut adalah hal yang membuat Cage membintangi film ala kadarnya. Kejar setoran itulah yang membuat pamor Cage terus menurun. The Sorcerer's Aprentice adalah awal ia bermain di film buruk. Setelah itu berturut-turut ia tampil di Season of the Witch, Drive Angry, Seeking Justice, Trespass, Ghost Rider: Spirit of Vengeance, Stolen, The Frozen Ground, Rage, Outcast, Left Behind, Dying of The Light. Diantara sejumlah film itu, terdapat Joe yang merupakan perkecualian sehingga tidak layak untuk dimasukkan di dalamnya. Dan sajian yang terburuk diantara mereka adalah Left Behind.

Dad, can we pay the ghost?
Dan Pay the Ghost masih termasuk ke dalam rangkaian tersebut. Horor yang disadur dari cerita pendek karangan Tim Lebbon dengan judul yang sama itu belum mampu mengangkat Cage dalam keterpurukannya. Tapi yah, masih mampu menghasilkan sedikit pundi-pundi dollar untuknya. Padahal potensi Pay The Ghost menjadi sajian yang berkualitas sudah ada sejak openingnya. Tiga bocah di dalam lubang perlindungan yang ketakutan sudah mampu membangkitkan rasa penasaran. Apalagi opening itu tak ber-ending sehingga memunculkan tanda tanya yang besar.

Namun dalam perjalanannya, Uli Edel tak mampu melakukan eksekusi dengan baik. Pay the Ghost masih mampu dinikmati hingga kurang dari separuh film. Setelah itu, film ini terasa dragging dengan logika-logika yang terasa menggelikan. Hal terparah adalah pada ending nya yang sungguh sia-sia bila melihat openingnya yang meyakinkan. Siapa itu Uli Edel, saya tak begitu kenal. Tetapi dari filmographynya, Edel lebih sering membesut layar kaca berseri dari pada layar lebar.

Pay The Ghost
Penampilan Cage di sini memang tak buruk, tetapi juga tak bisa dibilang baik. Dia tampil apa adanya sesuai kapasitas naskah yang ditulis Dan Kay untuknya. Penampilan pelakon-pelakon lain biasa saja dan standar, se standar film ini sendiri.

Pay the Ghost, tak ada yang perlu dibayar dari sajian horor kurang meyakinkan ini. Bahkan judulnya pun saya pikir tak matching dengan isinya. Awal yang baik berakhir dengan buruk, jadinya terasa sia-sia belaka. Poor you, Nic. Hope you get better.

No comments:

Post a Comment