26 November 2012

Skyfall (2012)

Think on Your Sins


Dari banyaknya pujian terhadap seri termutakhir kisah tokoh spionase ini, saya cukup antusias untuk segera menontonnya di bioskop. Dan hasilnya, tidak mengecewakan. Ups, maaf kalau saya telah egois menilainya. Karena ternyata ada banyak tanggapan tentang Skyfall ini baik yang dari profesional, James Bonder maupun yang amatiran (baca awam).

Adegan pembuka cukup meyakinkan. Bersetting di Turki, sebuah aksi pengejaran terjadi, Bond (Daniel Craig) dibantu Eve (Naomie Harris) mengejar Patrice (Ola Rapace) yang telah mencuri hard disk berisi nama-nama agen yang menyamar dengan menyusup menjadi teroris. Keputusan sulit diambil Eve dengan secara tak sengaja telah menembak Bond. Pria flamboyan itu dianggap telah mati.

Permasalahan terus berlanjut dengan disusupinya komputer MI6 hingga peledakan markas besarnya. Kejadian itu membuat M (Judi Dench) uring-uringan. Ia pun terancam pecat oleh atasannya, Gareth Mallory (Ralph Fiennes). Saat itulah, Bond menunjukkan kesetiannya dengan muncul membantu M.

Petualangan Bond membawanya menemui Severine (Berenice Lim Marlohe). Dari Severine lah akhirnya diketahui siapa gembong pembuat keonaran itu, Silva alias Thiago Rodriguez (Javier bardem) . Silva adalah mantan agen MI6 yang karena dendam membawanya ingin menghabisi M (secara pribadi). Dimulailah petualangan Bond memburu Silva yang tentu saja mendapat bantuan peralatan dari Q (Ben Whishaw).

IMHO, serial ke 23 ini luar biasa. Sam Mendes rupanya nggak mau klise dan ingin membawa perubahan pada serial yang sudah berumur 50 tahun ini. Yang menjadi ciri khas James Bond tetap ada tapi diminimalisir. Cukup sebuah walther dan radio pemancar posisi untuk Bond (Wow, itu bukan gadget tapi itu mainan). Gadis cantik tetap ada namun perannya tidak banyak dan saya pikir ini adalah gadis Bond yang benar-benar tak dibutuhkan sepanjang sriap Bond yang sudah ada. Tak ada mobil mewah, yang ada hanya mobil lama Bond yang melegenda, Aston Martin DB5. Mobil lain hanyalah Land Cruiser dan Jaguar.

Banyak yang ngomong jika the villain kurang keren, kurang jahat dan kurang brutal. Sekali lagi, the villain is not cliche. Dan hanya Silva lah the villain yang mampu mengacak-acak markas MI6 dan memaksanya pindah. Silva pula yang mampu mexxxxxx M, sesuatu yang tak bisa dilakukan villain yang lain.

Seperti biasa, Javier Bardem tetap menunjukkan pesonanya. He's the best. And then Judi Dench, and then Ralph Fiennes, meski perannya sungguh-sungguh terbatas. Daniel Craig ? Oh, dia tidak berakting, dia hanya beraksi.

Overall, film ini bagus. Tetapi penggemas Bond pastilah sangat mengutuk film ini. Komentar mereka tak jauh dari ini, 'kok tidak ada senjata canggihnya' atau'kok tidak ada gadisnya'. Hanya penggemar Bond yang inovatif saja mungkin yang bilang film ini WOW. (C'mon, jangan buat serial kesayangan kalian berjalan di tempat).

Memang, cukup banyak banyak adegan atau scene yang dirasa kurang masuk akal. Tetapi lupakanlah karena ini film James Bond (yang dari sono memang sudah tidak masuk akal). Yang pasti, flm ini lebih bernyawa. Lebih mempunyai hati dan perasaan. Semenjak Casino Royale dan Quantum Solace atau lebih tepatnya sejak diperankan Daniel Craig, James Bond telah dibebaskan untuk menentukan hatinya. Good Job Good Film. Oh ya, saya paling suka adegan kejar-kejaran motor di atap rumah.

1 comment:

  1. akhirnya kesampean nonton juga..
    well, ane pribadi lebih suka ini daripada Casino Royale..
    and gtw napa..ane pikir visualnya cntik (faktor Roger Deakins deh kayanya ^^)

    btw, Ben Wishaw bikin ae dejavu dengan Peter “Andrew Garfield” Parker

    ReplyDelete