07 December 2013

Hours (2013)

Every second counts

Belum pernah saya melihat Paul Walker berakting di genre drama. Sudah nonton She's All That sih, tapi di tahun 1999, Paul bukanlah siapa-siapa. Kalah jauh dari Freddie Prinze Jr. So, saya tak melihat keberadaan Paul di situ secara saya nonton She's All That sekitaran tahun 2000 an. Dan memang benar apa kata orang tua jika roda nasib itu berputar. Sekarang, Freddie Prinze Jr. bukanlah siapa-siapa. Dia sekarang benar-benar tenggelam. Penampilan terakhirnya yang bisa dilihat adalah Scooby-Doo: Monsters Unleashed, itu pun film tahun 2004. Setelahnya Freddie hanya bermain di film kecil, layar kaca, dan mengisi suara untuk animasi dan video game. Sementara Paul makin lama makin moncer. Utamanya sejak dia main di The Fast and the Furious. Diantara 6 seri the Fast, Paul juga membintangi sejumlah film baik action dan drama. Hours adalah salah satunya.

Sebelum Haiyan, Katrina adalah badai terkenal yang menghancurkan Amerika bagian tenggara. Badai bernama cantik inilah yang menjadi background Hours. 29 Agustus 2005, Nolan (Paul Walker) telah berada di Rumah Sakit New Orleans untuk mengantar istrinya, Abigail (Genesis Rodriguez), yang hendak melahirkan. Sayangnya persalinan itu membuat Abigail meninggal. Bayi yang berhasil dilahirkan pun mengalamai masalah pernapasan dan harus ditempatkan di sebuah ventilator. Belum cukup sampai di situ, kemalangan Nolan bertambah saat badai Katrina memporak porandakan rumah sakit.

02 December 2013

Percy Jackson: Sea of Monsters (2013)


Meski tak bisa dikatakan bagus, namun Percy Jackson & the Olympians: The Lightning Thief termasuk istimewa dalam menggaet dollar. Setidaknya USD 226 juta berhasil masuk kantong hanya dari budget USD 95 juta. Dengan melihat filmnya yang mendapat kritik buruk, saya tak yakin film tentang anak dewa ini akan dibuat sekuelnya. Tetapi uang memang sakti, sekuel adalah wajib bagi film ajaib (baca banyak untung). Jadilah Percy Jackson: Sea of Monsters dibuat.

Percy Jackson (Lorgan Lerman) masih berada di camp half blood bersama 2 Teman setianya, Grover Underwood si satyr (Brandon T Jackson) serta Annabeth Chase (Alexandra Daddario) yang merupakan keturunan Dewi Athena. Pelindung camp half blood tiba-tiba pecah, sebuah banteng besi menerobos masuk dan memporak porandakan isinya. Akhirnya diketahui jika perisai camp half blood yakni pohon pinus yang merupakan jelmaan dari Thalia (Paloma Kwiatkowski) telah diracuni. Untuk bisa menyelamatkan Thalia sekaligus melindungi camp half blood, diperlukan golden fleece yang berada di sea of monsters atau manusia menyebutnya Segitiga Bermuda. Golden fleec itu dijaga oleh seorang cyclops.

23 November 2013

Hick (2011)


Chloe Grace Moretz, ya, nama itu membuat saya tertarik menonton film ini. Selain parasnya yang aduhai, akting aktris belia ini sungguh ciamik. Genrenya yang coming of age menambah nafsu untuk segera menyaksikan film besutan Derick Martini ini. Dengan melihat cast lainnya seperti Blake Lively, Anson Mount, dan Alec Baldwin, Hick pastinya menyuguhkan sesuatu yang menyenangkan dan adorable.

Luli McMullen (Chloe Grace Moretz) adalah ABG 13 tahun yang broken home. Ayahnya, Nick (Anson Mount), adalah seorang pemabuk sementara ibunya, Tammy (Juliette Lewis) is a bitch. Pada ultahnya ke 13, Luli mendapat hadiah sepucuk pistol Smith & Wesson kaliber 45. Esoknya, Luli mendapati ibunya jalan bareng dengan seorang agen real estat. Sendiri dan bosan dengan kehidupannya, Luli memutuskan kabur dari rumah.

17 November 2013

Tiket 'Epic Java' Sold Out di Surabaya


Surabaya - Warga Surabaya dan sekitarnya membanjiri road show 'Epic Java' ke Surabaya. Tiket untuk 244 tempat duduk sold out. Banyak yang kecewa karena tak mempunyai kesempatan lagi menonton film dokumenter tersebut.

"Sold out dalam 1 jam. Banyak yang kecewa karena tak kebagian tiket. Sayangnya pertunjukannya hanya hari ini saja," kata Dini, salah satu panitia kepada detikHOT di Surabaya Town Square (Sutos), Jumat (15/11/2013).

'Epic Java' diputar di studio 3 XXI Sutos. Tak hanya dari Surabaya, banyak juga yang datang dari daerah sekitarnya seperti Gresik, Sidoarjo, dan Malang. Alasan menonton Epic Java pun bermacam-macam.

Epic Java (2013)


Selain menghadirkan film-film yang ditujukan untuk menjadi komersial, para sineas film Indonesia masih mempunyai idealisme membuat film yang sesuai dengan ide mereka. Contohnya adalah 4 Remaja ini yang melakukannya berdasarkan kecintaan mereka pada alam. Terciptalah Epic Java, sebuah flm indie non naratif yang menyajikan keindahan alam Pulau Jawa sebagai sajian utama.

Karena non naratif, maka Epic Java tak mempunyai struktur bahasa lisan di dalamnya. Namun Epic Java masih memiliki alur yang disusun secara runut oleh Galih Mulya Negara. Satu-satunya bahasa di sini adalah bahasa verbal yang bisa dilihat namun tak bisa didengar di awal film. Ketiadaan bahasa digantikan oleh scoringnya yang menurut saya luar biasa. Digarap oleh Denny Novandi Ryan, scoring Epic Java berebutan dan bertubi-tubi masuk ke sanubari.

09 November 2013

Bhaag Milkha Bhaag (2013)

Now you will see his Real Story
Selalu senang untuk menonton sebuah biopic. Apalagi jika biopic tersebut digarap serius. Cinderella Man (James J Braddock), The Pianist (Wladyslaw Szpilman), atau Lincoln (Abraham Lincoln) adalah biopic Hollywood yang bagus luar dalam. Kalau lokal ada Sang Pencerah (KH Ahmad Dahlan) atau Sang Kiai (KH Hasyim Asy'ari) yang juga tak kalah ciamik. Sekarang, kenalkah anda dengan Milkha Singh yang akan dibahas biopic nya di sini. Mungkin tak banyak yang kenal. Tapi di India sana, nama yang satu ini sangat terkenal.

Milkha Singh adalah legenda sprinter paling terkenal di negaranya, India. Milkha dikenal pada nomor spesialisasi 200 dan 400 meter. Sudah banyak kemenangan yang dia raih di berbagai ajang sehingga mengharumkan India yang saat itu belum lama merdeka. Milkha dikatakan seakan terbang saking cepatnya dan bukan berlari sehingga ia dijuluki Flying Sikh. Perjalanan hidup dan karir Milkha yang aslinya berasal dari Pakistan itu coba dituangkan Rakeysh Omprakash Mehra ke dalam layar lebar, Bhaag Milkha Bhaag. Apakah biopic ini bakalan secengeng romance ala India? Ataukah seserius thriller semacam Kahaani?

08 November 2013

The Raid 2: Berandal di Halaman Muka IMDb


Kaget aja, saat teman kantor berteriak kalo The Raid 2: Berandal ada di halaman muka IMDb. Dan benar. Poster film besutan Gareth Evans itu nangkring di sisi paling kiri deretan trailer film-film baru, bersebelahan dengan the Hobbit: the Desolation of Smaug dan 12 Years a Slave.

Bangga, jelas. Ada kebanggan tersendiri saat melihatnya. Film Indonesia sejajar dengan film Hollywood di situs acuan movie freak tersebut. Mungkin sekuel ini tak lepas dari prekuelnya, The Raid: Redemption yang mendapat apresiasi positif di luar sana. The Raid: Redemption yang kalau di Indonesia diberi judul Serbuan Maut ini dipuji atas penyajian intensitas aksi yang efektif dan koreografi laga yang inovatif.

Kesuksesan The Raid jilid pertama langsung diantisipasi Sony Picture Classic (SPC) dengan membeli hak edar The Raid 2. SPC bakal mengedarkan The Raid 2 di wilayah Amerika Utara dengan menggandeng Stage 6 Films sebagai rekanan. The Raid 2 rencananya akan diputar serentak pada Maret 2014.

The Raid 2 masih mengisahkan tugas Rama (Iko Uwais) dalam memerangi kejahatan. Setelah tugas di apartemen itu selesai, Rama mendapat tugas menyamar dan memasuki sarang sindikat kriminal di Jakarta. Rama berusaha sekuat tenaga melindungi keluarga dan membongkar praktik korupsi di kesatuannya.

The Raid 2 masih disutradari Gareth Evans dan diproduseri Ario Sagantoro melalui PT Merantau Films serta Aram Tertzakian dan Nate Bolotin melalui XYZ Films.