21 September 2015

Southpaw (2015)

Believe In Hope


Olahraga apa yang belum pernah diangkat ke dalam film? Saya pikir hampir semua cabang olahraga pernah dilayar lebarkan, apakah itu sebagai main course ataukah sebagai appetizer saja. Ya, salah satunya termasuk tinju. Olahraga adu jotos ini mempunyai keunggulan tersendiri di dalam sebuah film bila dibandingkan dengan olahraga kolektif semacam sepak bola, baseball, bola basket, ataupun super bowl. Keunggulan itu terletak kepada individu yang menyertainya. Aliran kehidupan pribadi itu akan menjadi sebuah drama yang biasanya lebih menghentak dan menghidupkan tiap scene. Sudah banyak film mengulas tentang olahraga dari jaman purba ini. Dan Southpaw adalah salah satunya.

Billy 'The Great' Hope (Jake Gyllenhaal) baru saja meng-KO kan Darius Jones. Tidak hanya  memenangkan pertarungan, Billy sekaligus mempertahankan sabuk gelar juaranya di kelas berat ringan. Semuanya gembira, termasuk istri Billy, Maureen Hope (Rachel McAdams). Tetapi di balik kegembiraan terbersit rasa khawatir. Maureen tahu jika Billy terlalu memaksakan diri dengan gaya bertinju yang sangat berpotensi menghancurkan kesehatannya di masa depan. Maureen juga tahu jika  Billy kurang bisa mengendalikan amarah.

Dan semuanya terbukti saat Billy meladeni psywar Miguel 'Magic' Escobar (Miguel Gomez) yang membuat Maureen tewas. Tanpa bimbingan Maureen, Billy yang desperate akhirnya bangkrut dan jatuh miskin. Billy ditinggal semua kru nya termasuk pelatih dan promotornya. Cobaan Billy masih ditambah dengan tak diperbolehkannya ia merawat anak semata wayangnya, Leila Hope (Oona Laurence). Billy bertekat kembali ke jalur yang benar dengan arahan Tick Wills (Forest Whitaker), seorang pelatih sekaligus pemilik sebuah sasana kecil.

She's always sexy
Dari judulnya saja, kita tahu bahwa Southpaw sangat tinju banget. Southpaw adalah salah satu gaya atau teknik bertinju dengan menumpukan kekuatan pada tangan kiri. Sayangnya Southpaw masih belum bisa disejajarkan dengan Raging Bull, Cinderella Man, ataupun The Fighter. Namun Southpaw masih layak untuk bisa disejajarkan dengan The Million Dollar Baby, Grudge Match, Rocky, Real Steel, dan Warriors. Southpaw adalah drama berbalut tinju, dan bukan tinju yang berbalut drama. Southpaw sangat drama banget dengan menggunakan kendaraan bernama tinju. Kehidupan seorang petinju yang dari zero to hero menjadi petinju yang hero to zero, dan berbalik menjadi hero lagi, diceritakan cukup dramatis di sini.

Konsep yang diusung Southpaw tidak baru, bahkan terkesan klise. Southpaw sangat berpotensi menjadi sebuah drama yang menjemukan bahkan bisa hancur jika tak ditangani dengan baik. Untunglah drama berbalut sport ini ditangani Antoine Fuqua. Namun tak ada dar der dor di sini. Sebagai gantinya, Fuqua menyuguhkan sebuah pertarungan bag big bug tinju keren seperti aslinya dengan latar Madison Square Garden Arena yang dibuat sedetil mungkin. Bahkan seorang Jimmy Lennon Jr. turut menjadi cameo sebagai ring announcer yang memang merupakan profesi aslinya.  Bisa dibilang ini adalah karya Fuqua yang paling drama. Mengenai endingnya, saya pikir Fuqua memang hanya mempunyai dua pilihan dan dia harus memilih diantara kalah dan menang. Apapun endingnya, itu tak mempengaruhi inti cerita.

Berbicara mengenai Jake Gyllenhaal, pria ini ke depannya akan menjadi fenomena tersendiri. Gyllenhaal sudah memerankan begitu banyak karakter berbeda dengan tingkat kesulitan peran tersendiri. Menjadi seorang petinju adalah karakter baru yang mesti Gyllenhaal jalani. Dan ia bertotalitas untuk itu. Dengan melihat badannya saja, kita bisa tahu bahwa pria bernama lengkap Jacob Benjamin Gyllenhaal ini telah bekerja sangat keras untuk itu. Pangeran Persia ini selama enam bulan harus berlatih setiap hari di sasana milik Floyd Maywetaher Jr. Ia melakukan 2.000 sit up dan berlatih enam jam sehari. Dan hasilnya adalah yang kita lihat di Southpaw. Setelah ia mengurangi 25 kg bobotnya untuk Nighcrawler, ia kini lebih kekar, berotot, dan six pack. Sebuah pilihan yang pasti tak ia sesali dari enggannya Eminem menerima peran ini. Oh ya, Eminem nggak sama sekali melepaskan dirinya dari Southpaw kok. Sumbangan musiknya keren, menghingar bingarkan setiap scene.

That's Southpaw
Saya selalu suka Rachel McAdams. America sweetheart ini selalu menghangatkan, memaniskan, dan menghidupkan setiap film dalam karakter yang diperankannya, apapun karakter itu baik serius maupun humor. Dan McAdams selalu seksi di setiap penampilannya. Sayang sekali ia harus dimatikan bahkan belum sampai pertengahan film. Namun McAdams sudah mampu meninggalkan kesan bahwa tanpa dirinya, Southpaw akan menjadi hambar.

Southpaw mungkin akan memberi pelajaran bagi 50 Cent yang berperan sebagai seorang promotor tinju. Rapper bernama asli Curtis James Jackson III sebenarnya ada di posisi Billy saat ini, dan seharusnya ia harus bisa bangkit seperti petinju yang dipromotorinya dalam film ini. Penampilan Forest Whitaker juga tak jelek. Seperti biasanya, Whitaker tetap tampil konsisten dengan semua mimiknya yang seperti itu. 

Southpaw, sebuah drama berbalut tinju yang menyenangkan untuk diikuti. Tak ada sesuatu yang baru di sini. Namun penampilan Jake Gyllenhaal adalah sebuah pembeda.

No comments:

Post a Comment