13 October 2014

Coherence (2013)

Rearrange your brain

Dalam kamus Bahasa Inggris ramuan John M Echols dan Hassan Shadily, coherence merupakan kata benda yang mempunyai arti pertalian, hubungan. Sementara dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), koheren mempunyai arti berhubungan, bersangkut paut. Memang, isi Coherence garapan James Ward Byrkit ini begitu saling berhubungan. Dan anda tak akan membayangkan hubungan seperti apa yang disuguhkan Byrkit dalam debut layar lebarnya ini.

Emily Foxler (Emily Baldoni) menghadiri makan malam di rumah sahabatnya, pasangan Mike (Nicholas Brendon) dan Lee (Lorene Scafaria). Emily janjian di sana dengan kekasihnya, Kevin (Maury Sterling). Tak hanya mereka, turut diundang juga pasangan Hugh (Hugo Armstrong) dan Beth (Elizabeth Gracen) serta pasangan kekasih Amir (Alex Manugian) dan Laurie (Lauren Maher). Laurie sendiri adalah mantan pacar Kevin.


Makan malam basa basi

Makan malam tersebut berlangsung normal dan penuh dengan obrolan suka cita meski penuh juga dengan basa-basi dan sinisme, terutama dari Laurie. Suasana cukup hangat itu tiba-tiba terputus saat listrik mati. Mereka lalu membahas dan menyimpulkan jika komet yang kebetulan sedang melintas malam itu lah yang membuat listrik mati. Dan komet dijadikan kambing hitam atas segala sesuatu yang terjadi selanjutnya. Sesuatu yang sangat aneh, ganjil, dan tak terbayangkan sebelumnya. Konflik pun dimulai.

Bermain dengan celah waktu memang bukanlah hal yang baru. Tetapi tema waktu entah itu loop, leap, future, past, dan apapun sangatlah berisiko. Jika tidak digarap dengan baik, bakal amburadul jadinya. Dan Byrkit sangat tahu itu. Pengalamannya menulis ia jadikan satu dengan keahliannya menyutradarai. Jadinya, Byrkit sangat bisa mengatur pola, waktu, dan hendak dibawa ke mana serta mau diapakan Coherence ini.

Kaca HP pecah
Garapan Byrkit sederhana, bahkan sangat sederhana untuk sebuah film yang disebut bergenre sci-fi, saya bahkan lebih suka Coherence disebut bergenre thriller saja tanpa embel-embel sci-fi. Karena memang tidak ada sesuatu yang wah dan ilmiah di sini kecuali pemikiran itu sendiri. Kesederhanaan Coherence tampak saat saya tak menemui cast yang mempunyai nama besar. Bahkan saya tak pernah mendengar nama mereka sebelumnya. Setting yang digunakan pun sebuah rumah, lebih tepatnya didominasi oleh sebuah ruang makan yang sempit.

Sang aktor dan aktris dibebaskan berimprovisasi hanya berdasarkan garis besar cerita. Yang membatasi mereka hanyalah cut yang divisualisasikan dalam layar hitam satu dua detik dari pengambilan gambar yang cukup panjang. Well, Coherence merupakan film kecil yang besar. Meski hanya berisi dialog saja tanpa ada sesuatu yang 'hard', Coherence sudah mampu menggetarkan sisi psikologi kita.

1 comment: