27 January 2014

Special ID (2013)



Setelah membintangi dua film Ip Man, Donnie Yen adalah aktor laga yang paling diperhitungkan dan paling dicari. Penampilan apiknya sebagai master Wing Chun cepat membuatnya naik daun. Kemudian The Lost Bladesman masih menjaga kharismanya. Sebagai Guan Yu, Donnie masih menampilkan koreografinya yang apik. So, ketika Special ID diumumkan, saya termasuk salah satu yang menanti penampilannya. Posternya yang cukup apik sepertinya menjadi tanda kehebatannya sekali lagi. Benarkah demikian? 

Karena tindakannya yang brutal sewaktu jadi polisi, Chen Zilong (Donnie Yen) ditugaskan secara undercover. Dia menyamar dan masuk ke triad yang menguasai Hongkong. Selama bertahun-tahun menyamar, Zilong sudah mendapat jabatan yang cukup disegani. Hanya saja ia juga masih mempunyai atasan di organisasi triad tempat ia bernaung. Sebetulnya Zilong sudah bosan menyamar. Ia ingin kembali menjadi polisi.

Atasannya, Kapten Cheung King Kun (Ronald Cheng), berjanji akan menjadikan Zilong sebagai polisi lagi bila menyelesaikan tugas terakhirnya. Tugas itu adalah mencari Lo Zhiwei/Sunny (Andy On), mantan anak buahnya. Secara kebetulan, boss besarnya di triad Cheung Mo Hung (Collin Chou) juga menyuruhnya melakukan tugas yang sama. Jadilah Zilong menyeberang ke Cina daratan untuk mencari Sunny. Dalam usahanya, Zilong dibantu detektif setempat Fang Jing (Tian Jing). Bagaimanakah usaha Zilong agar identitasnya tetap tersamarkan sekaligus ia dapat membantu pihak kepolisian?


Apa yang saya harapkan dari seorang Donnie Yen musnah di film ini. Ia memang bisa bertarung tetapi kurang bisa berakting. Sayangnya, adegan awal memaksanya untuk berkarakter (berakting) sebagai bad ass yang harus banyak omong. Dengan dandanannya ala boss gangster plus kalung panjang di leher, Donnie harus meladeni kawan sekaligus musuhnya di sini. Andai saja scene itu merupakan scene sambil lalu, mungkin akting cukup buruk Donnie tak bakal kentara. Sayangnya lagi, scene itu harus menyorot Donnie sebagai karakter yang utama, yang dengan kharismanya harus membawa film ini terus jalan.   

Karena penampilan awal yang bikin ilfil, saya juga merasa scene selanjutnya pastilah lebih kacau lagi. Dan ternyata benar. Interaksi Donnie dengan Tian Jing sangat amburadul. Tak ada chemistry di dalamnya entah itu mau dibikin sebagai sepasang kekasih atau hanya sebagai seorang teman. Usaha Donnie untuk melucu pun sangatlah garing. Saya juga tak menyangka Donnie yang sudah berumur 50 tahun harus dipasangkan dengan Tian Jing yang baru berumur 23 tahun. Benar-benar kurang pas dan seimbang, dan yang pasti miscast. Untunglah Tian Jing masih saya kategorikan sebagai gadis yang berparas cantik. Meski tak bisa menikmati aktingnya, setidaknya kita bisa melihat keelokan paras wajahnya.

Sweet Tian Jing
Namun saya tak melulu bernegatif opini terhadap aktor kelahiran 27 Juli 1963 ini. Bila dari segi akting payah, Donnie masih menjaga image nya dari segi fighting. Tapi adegan laga Special ID jangan dibandingkan dengan adegan laga film dia yang lain. Karena apa, karena tak ada yang special di sini. Di Special ID, Donnie memang menyuguhkan pertarungan gaya bebas (mixed martial arts) seperti yang dia tunjukkan di Flash Point. Namun gaya itu terlalu monoton dan kurang atraktif. Apalagi dia juga tak punya lawan tarung yang mumpuni.

Di Flash Point, Donnie seakan menampilkan adegan laga epik yang dia lakukan bersama Collin Chou. Sayangnya di sini Collin tak melakukan apa-apa, bertarung saja tidak. Meski begitu, apa yang ditampilkan Donnie bagi saya masih bisa dinikmati. Setidaknya kita bisa menikmati gaya bertarungnya secara alami tanpa adegan efek di dalamnya.

Special ID, pertunjukan Donnie Yen yang sangat jauh dari kata istimewa. Sangat disayangkan Donnie bisa terjebak dalam situasi sebuah film yang bukan dia banget. Untung aja gak liat film ini di bioskop :)

No comments:

Post a Comment