28 June 2013

World War Z (2013)

Remember Philly!

Melalui perusahaan filmnya sendiri, Plan B Entertainment, Brad Pitt mencoba melakukan one man show melalui film terbarunya, World War Z. Biasanya kekasih Angelina Jolie ini selalu dan rela berbagi layar dengan aktor terkenal lain atau aktor biasa tapi mencuri perhatian. Ingin meniru Tom Cruise? Entahlah.

Kekacauan tiba-tiba melanda jalanan kota tempat Gerry Lane (Brad Pitt) bermukim. Belum sempat mengetahui apa yang terjadi Gerry harus berusaha menyelamatkan keluarganya dari serangan orang-orang yang bersikap aneh dan agresif. Mereka masuk ke sebuah flat dan berlindung di sana. Teman lama Gerry, Thierry Umutoni (Fana Mokoena), berjanji menyelamatkan mereka dengan mengirimkan helikopter asal Gerry sudah berada di atap.

Dalam perjalanan ke atap, Gerry harus berhadapan dengan orang-orang aneh dan agresif tersebut. Yang Gerry tahu, ia tak boleh tergigit bila tak ingin menjadi kaum mereka. Dengan perjuangan, keluarga itu selamat dan diungsikan ke sebuah kapal induk yang ada di lepas pantai. Dari situ dapat diketahui bila sebuah virus yang belum diketahui asalnya telah mewabah dan menjadikan orang berubah menjadi zombie.

Alasan Thierry menyelamatkan Gerry adalah karena Gerry merupakan mantan penyelidik PPB yang kerap bertugas di tempat berbahaya, pengalamannya diperlukan. Dan Amerika ingin Gerry melacak dari mana virus itu berasal plus menemukan cara memusnahkan epidemik tersebut. Untuk itu, ia terpaksa harus berpisah dengan istrinya, Karen Lane (Mireille Enos) dan dua anaknya, Rachel Lane (Abigail Hargrove) dan Constance Lane (Sterling Jerins). Perjalanan Gerry tidak mudah. Ia harus ke Korea, Israel, dan Wales untuk menemukan masalahnya agar bisa berkumpul lagi dengan keluarganya.

It was peace and fun
Saya sama sekali bukanlah penggemar film zombie. Meski berbahaya, zombie adalah villain paling bodoh yang pernah ada. Kecuali Resident Evil, saya tak pernah dengan tuntas melihat film bertema zombie lain. Karena itu saya pesimis dengan film ini. Namun karena embel-embel world War ditambah faktor Brad Pitt, jadilah saya coba mengintip film berdasarkan novel berjudul World War Z : An Oral History of Zombie War karya Max Brooks ini.

Keseluruhan film lebih banyak diisi adegan aksi ketimbang drama. Dari awal memang kita disuguhi suasana harmonis keluarga Gerry. Tetapi itu tak lama karena setelahnya yang ada hanyalah adegan menegangkan yang intensitasnya cukup terjaga. Peristiwa di Israel mungkin adalah scene yang paling spektakuler, memperlihatkan ribuan zombie yang membentuk tangga zombie mencoba menerobos masuk tembok tinggi. Adegan itu memang yang paling ditonjolkan di setiap trailernya. Meski adegan aksi dan ketegangannya tetap terjaga, namun ending ceritanya kurang memuaskan. Sebenarnya tidak jelek. Mungkin  hasilnya akan lebih bagus jika bisa didramatisir sedemikian rupa.

Ending itu kurang kuat karena sang sutradara, Marc Foster, terlalu memperlihatkan dengan jelas petunjuk-petunjuk yang mengarah ke endingnya. Lemahnya karakter juga menjadi salah satu nilai minus. Saya menduga karakter Gerry akan didetilkan meski sepotong-potong di awal atau tengah film. Nyatanya tidak. Yang ada hanyalah omongan jika Gerry adalah orang hebat namun sama sekali tidak disertai dengan gambar sebagai bukti. Karakter Gerry saja tak dipedulikan di sini apalagi karakter lain.

Zombie Ladder
Yang pasti, Brad Pitt benar-benar tampil dominan di sini. Satu karakter yang hendak menemani dia pun yakni seorang ilmuwan muda, Andrew Fassbach (Elyes Gabel) dia ‘bunuh’ di tengah cerita. Begitu dominannya Pitt hingga dia tak tewas saat pesawat yang ditumpanginya mengalami crash. Praktis hanya nama besar Pitt saja yang ada di credit title. Mungkin ada Matthew Fox, tapi dia hanya berperan sebagai parajumper, peran yang tak penting sama sekali. Biaya mungkin menjadi pertimbangan Pitt hanya memjang dirinya sendiri di film ini.

Biaya itu sudah ada sejak pembelian hak cipta novelnya. Pengulangan shooting akibat perseteruannya dengan Marc Foster juga membuat budget film ini membengkak hingga nyaris USD 200 juta. Belum lagi jadwal edar film yang tertunda hingga setengah tahun lamanya.But overall, di balik cerita minus film ini, World War Z tetap lah sebuah film bertema zombie yang berbeda. Ada sedikit soul dalam mencari penyebab terjangkitnya wabah ini, bukan melulu membasmi living dead tersebut. Sayangnya, tak ada gore yang ditampilkan di sini.

No comments:

Post a Comment