08 June 2013

Sinister (2012)

Once you see him, nothing can save you

Menyenangkan bagi film horor adalah menyeramkan. Dan kadar Sinister adalah menyenangkan untuk ditonton. Meski berpremis biasa, tetapi step demi step kengerian yang dibangun mampu membuat atmosfer hawa dan udara menjadi tegang dan seram. So, watch out for your eyes, ear, and your volume.

Seorang penulis cerita kriminal nyata Ellison Oswalt (Ethan Hawke) pindah ke rumah barunya. Bersama istrinya, Tracy (Juliet Rylance) dan dua anaknya, Trevor (Michael Hall D'addario) dan Ashley (Clare Foley), Elliot mulai membongkar dan menata rumah baru mereka. Saat menyusuri ruangan rumah, Ellison menemukan sebuah kotak berisi proyektor dan 5 film berdiameter 8 mm (super 8). Film-film itu berlabel Pool Party '66, BBQ '79, Lawn Work '86, Sleepy Time '98, dan Family Hanging Out '11.

Setelah diputar, 5 film ternyata berisi rekaman pembunuhan sadis. Salah satunya adalah tragedi satu keluarga digantung di atas pohon yang memang coba dipecahkan Ellison. Satu anggota keluarga yang tak ikut digantung itulah yang hendak dilacak Ellison. Dan hanya Ellison lah yang tahu jika rumah barunya itu merupakan rumah tempat keluarga digantung tersebut pernah tempati. Ellison merasa, dengan menempati rumah itu ia bisa lebih menyelami dan menghayati tentang cerita apa yang akan ia tulis di buku barunya.

Bukannya enjoy meneliti dan menulis, Ellison malahan menemukan keanehan dan keganjilan atas kasus yang hendak dipecahkannya. Meski begitu, ia tak mau mundur dan justru terus tergerak untuk tetap menyelami kasusnya. Pada akhirnya Ellison sadar jika kasus untuk bukunya tersebut sudah di luar batas kemampuannya.  

The victim

Seperti yang saya utarakan di atas, premis film ini sudah umum digunakan. Pindah ke rumah baru, muncul hal-hal aneh, dihantui, interaksi dengan hantu, dan hasil akhir. Namun Scott Derrickson membuatnya berbeda. Sedari awal, Scott terus memberi penekanan pada diri Ellison sehingga kita terus terpaku pada sosoknya. Pada sosok Ellison lah kita menemukan jembatan penghubung dengan kengerian tersebut.

Sedari awal saja kita sudah dibuat terperangah dengan adanya found footage keluarga digantung. Dan memang mockumentary-mockumentary yang ada cukup membuat kita bergidik. Saya pikir mockumentary itu bisa dibuat menjadi omnibus. Setiap kali video semi dokumenter itu diputar, kita bisa merasakan tekanan yang kuat di dalamnya. Seakan kita disuruh menerka, apa yang terjadi selanjutnya.

Hal-hal yang kurang logis seperti Ellison yang tak menyalakan lampu meski ia ketakutan mampu diredam Scott dengan mengatakan jika Ellison adalah pria yang tak percaya supranatural. Kemunculan mengagetkan Trevor dari dalam kardus pun direm Scott dengan menghadirkan Trevor sebagai sosok yang sering berjalan dalam tidur.

Family Hanging Out

Film horor itu kalau ditonton dalam kondisi yang tepat, maka kengerian yang akan didapat. Bayangkan, saya menontonnya sendirian di rumah pas tengah malam. Bukannya saya menyengaja. Tetapi memang waktu malam lah saya baru bisa nonton film tanpa gangguan istri dan anak yang sudah tidur. Dan Sinister sengaja bercerita tentang sebuah rumah dan misterinya. Saya pikir, situasi saya waktu itu lebih mengerikan dibanding nonton di bioskop seorang diri.

Sinister adalah sebuah horor yang menyenangkan. Memang tidak ada sesuatu yang baru. Namun script dan kejutan efektif yang ditampilkan sangat creepy. Kejutan yang disuguhkan mampu membuat yang menonton menjadi cemas, bergidik, tegang, dan ngeri. Pada akhirnya semua hal menakutkan itu ditutup dengan twist yang tak terduga.



No comments:

Post a Comment