27 September 2012

Get The Gringo (2012)

Plan Your Getaway

Mel Gibson Kembali dengan petualangan barunya. Tanpa nama dan hanya mendapat sebutan Gringo, Gibson ditangkap polisi perbatasan Mexico setelah ia baru saja merampok uang seorang pengusaha kaya Amerika. Gringo lantas dijebloskan di sebuah penjara Mexico yang lebih mirip pasar tumpah. Di dalamnya, Gringo bertemu dengan bocah 10 tahun (Kevin Hernandez) dan ibunya (Dolores Heredia). 

Bocah tersebut sejatinya bakal 'dibunuh' dan diambil hatinya oleh orang yang mengendalikan penjara. Berpacu dengan waktu, Gringo harus menyelamatkan hidup bocah malang tersebut sembari menyelamatkan hidupnya sendiri. Seperti film-filmnya, Gibson selalu menyelingi aksinya dengan guyonan yang saya harus tersenyum melihatnya. Film ini tidak jelek dan lebih dari lumayan meski banyak juga hole di dalamnya seperti tidak diceritakan bagaimana Gringo bisa merampok uang pengusaha tersebut. Dan satu lagi, apakah produser film ini tidak mampu membayar seorang wanita cantik ketimbang menampilkan seorang Dolores yang usianya sama menuanya dengan Gibson ?????

Immortals (2011)

The Gods Need A Hero

Kisah epik dewa dewi Yunani kuno yang ditampilkan sangat menghibur mata. Ya, seperti ciri khas Tarsem Singh dalam setiap filmnya. Pasti selalu ada visualisasi yang wah yang ditampilkan baik itu warna, land scape maupun kostum. Saya selalu suka cerita yang berhubungan dengan dewa dewi Yunani. Meski banyak yang bilang kalo Tarsem terlalu berlebihan menabrak pakem cerita dewa dewi, tetapi saya tetap suka. Apalagi adegan slow motion yang ditampilkan di setiap pertarungan begitu asyik untuk dinkmati. Darah yang muncrat dan kesadisan adegan pertarungan malah membuat saya makin suka. Di luar isi cerita yang memang kurang kuat, saya tetap suka film yang mengumbar warna keemasan ini.

Se7en Below (2012)

Evil Has Found A New Home

Saya sepertinya khilaf saat menonton film horor ini. Awalnya, SB sepertinya menjanjikan dengan adegan pembunuhan satu demi satu anggota keluarga oleh anak lelaki adopsi keluarga itu. Adegan lalu melompat ke masa seratus tahun setelah kejadian itu. 5 orang yang tak saling kenal tiba-tiba diisolasi oleh badai ke rumah pembantaian itu. Dari situ seharusnya saya sadar kalo SB sudah mulai mengkhilafkan pikiran. Tapi saya terus saja menonton dengan prasangka yang bukan-bukan. Adegan selanjutnya cukup seram juga tetapi aneh. Seharusnya nggak begitu kok bisa jadi begitu (saya sudah mulai gelisah). Dan benar juga, yang ada sumpah serapah pada akhir cerita. Kok bisa ending ceritanya seperti itu. Gak nyambung blas. Apaan itu agent of destiny. Sudah ah, saya sudahi review film gak bermutu ini.

Fright Night (2011)

You can't run from evil when it lives next door

Lupakan si culun Edward. Lihatlah vampire yg lebih macho daripada si maho itu. Collin Farrel tidak harus melapisi mukanya dengan bedak tebal untuk menjadi seorang vampire seperti yang dilakukan Edward Culun. Film vampire remaja, ya Fright Night ini

The Bucket List (2007)

When he closed his eyes, his heart was opened

Tontonan yang sungguh sangat sedap. Tiada narasi seempuk seperti yang ditutukan seorang Morgan Freeman. Dan tiada ekspresi kemarahan seekspresif Jack Nicholson lakukan. Sungguh suatu padu padan yang unforgettable dilakukan dua orang yang di ujung maut karena kanker. Mati dengan mata tertutup, tetapi hatinya terbuka. Saya juga suka saat Nicholson berkali-kali mengucapkan 'Kopi Luwak'. Ya, kopi asal negara kita ini berkali-kali diperlihatkan sebagai minuman kegemaran Nicholson. A wonderful movie.

Haywire (2011)

They left her no choice

Dibintangi bintang kelas atas macam Michael Douglas, Michael Fassbender, Ewan McGregor, Channing Tatum dan juga Antonio Banderas, film ini menampilkan heroine yang justru bukan dari kelas bintang, Gina Carano. Maklum saja jika Gina tidak diberi porsi banyak saat mengucapkan dialog. Tetapi oleh sutradara, Steven Soderbergh, Gina diberi keleluasaan berfighting. Dan perempuan kelahiran Texas itu melakukannya dengan sangat meyakinkan. Ya, karena ia memang truly mixed martial art fighter sehingga wajar saja ia bisa melakukan tendang, pukulan dan pitingan. Meski digarap secara serius dan meyakinkan, tetapi saya pikir Haywire adalah film sambil lalu saja. Ia akan lewat tanpa hampir meninggalkan kesan apapun. Lumayan sih meski belum bagus.

25 September 2012

John Carter (2012)

Lost in Our World. Found in Another

Secara visual, film produksi Disney ini sungguh bagus dengan makhluk-makhluk animasi ala Avatar yang sangat hidup. Lihatlah bagaimana Thark, sebuah makhluk setinggi 9 kaki bertangan empat, bisa dengan luwesnya bergerak secara sempurna. Atau makhluk kera putih bertaring yang akan membantai Taylor Kitsch dan Tars Tarkas. Belum lagi setting dunia Barsoom aka Mars dengan alam dan bangunan-bangunannya yang aneh. 

Sayangnya, keindahan visual CGI John Carter tidak diimbangi dengan naskah cerita yang mumpuni. Dengan durasi 132 menit, seharusnya film berbujet USD 250 ini bisa mengeksplore karakter-karakter di dalamnya serta membangun chemistry antar pelakunya. Tidak jelek memang, bahkan saya pikir ceritanya bisa tertutupi dengan animasi visualnya yang nampak riil. Tetapi banyak yang tidak setuju, terbukti dengan jebloknya pendapatan John Carter. Bahkan proyek John Carter ini menjadi proyek paling rugi yang pernah dialami Disney, bayangkan ruginya mencapai USD 200 juta atau Rp 1,8 trilyun.