05 October 2012

Cleanskin (2012)

Fight Fire With Fire

Bagi yang suka intrik dan teroris, sepertinya Cleanskin cocok dijadikan referensi. Tidak benar-benar baru memang tetapi cukup menghibur dengan twist yang cukup mengejutkan. Cleanskin berdiri di atas isu terorisme yang sedang berkembang saat ini.

Ewan (Sean Bean) merupakan agen rahasia Inggris. Gagal dan hampir mati saat mengawal kliennya, Ewan diperintahkan untuk mengakhiri apa yang telah dimulainya. Ya, bahan bom dari kliennya itu telah dicuri oleh para teroris. Khawatir akan terjadinya serangan bom, Ewan diperintahkan untuk mencari dan menemukannya. Dengan arahan dari atasannya, Charlotte (charlotte Rampling), Ewan mulai menghabisi satu persatu daftar nama yang telah diberikan Charlotte.

Di sisi lain, seorang muslim Inggris, Ash (Abhin Galeya), bertransformasi dari seorang muslim barat yang menjalani hedonisme menjadi muslim garis keras. Perubahan itu terjadi setelah Ash bertemu dengan Nabil (Peter Polycarpou) yang terus mendoktrinnya dan mensugestinya bahwa tindakannya adalah benar meski dilakukan secara brutal.

Hubungan antara terorisme yang dikaitkan dengan muslim sangat kental diperlihatkan di sini. Di sini diperlihatkan pula bagaimana seorang pembawa bom ('pengantin') menghadapi hari-hari terakhirnya termasuk adegan merekam diri sendiri sebelum melakukan bom bunuh diri. Sebenarnya film ini sungguh cerdas, tetapi gregetnya kurang. Cleanskin sepertinya dibuat agak mendatar dan diakhiri dengan twist yang tak terpikirkan.

03 October 2012

Se7en (1995)

Long is the way, and hard, that out of hell leads up to light

Thriller pembunuhan ini mempunyai aura yang kuat di setiap elemennya mulai dari naskah hingga pemainnya. Naskah dari Andrew Kevin Walker dapat dimaksimalkan oleh David Fincher. Arahan Fincher dapat diterjemahkan dengan pas oleh Bradd Pitt, Morgan Freeman, Kevin Spacey dan Gwyneth Paltrow. Meski dua nama terakhir tak banyak mendapat porsi, tetapi catatan layak diberikan ke Spacey yang di seperempat film mampu mengisi kekosongan antara Pitt dan Freeman. Se7en sendiri bertutur tentang bagaimana upaya detektif David Mills (Pitt) dan William Sommerset (Freeman) mengungkap pembunuhan yang akhirnya diketahui dilakukan oleh John Doe (Spacey). Doe memang seorang psikopat sejati. Dia membunuh korbannya berdasarkan seven great sins di alkitab dan terinspirasi buku-buku karangan Dante Allighieri. Di masa itu, twist yang ada sepertinya sangat memukau, entah jika sekarang. Tapi saya bisa membaca twist itu karena dengan ceroboh Fincher sudah memberikan clue nya. Yang membikin saya terhenyak adalah bagaimana Fincher membuat Mills langsung menembak mati Doe. Film yang recommended. Tetapi pembunuhan model ini hanya ada di film. Nggak ada ceritanya orang membunuh dengan modus seperti itu, khususnya di Indonesia.

Texas Killing Field (2011)

Once in... There's no way out

Terinspirasi dari kisah pembunuhan berantai di Texas, Mike Souder (Sam Worthington) bersama partnernya, Brian Heigh (Jeffrey Dean Morgan) mencoba membuat Texas Killing Field menjadi besar. Tetapi upaya itu tak berhasil karena film ini tak fokus. Alih-alih disuguhi adegan aksi, film ini malah berjalan lambat dengan banyaknya dialog-dialog yang ditampilkan. Penggambaran melalui dialog rupanya tak diimbangi dengan penceritaan detil karakter yang seharusnya bisa diikutkan di dalamnya. Kedua detektif ini mencoba menguak serangkaian pembunuhan yang mana pelaku selalu membuang korban ke sebuah rawa yang oleh orang setempat disebut sebagai Texas Killing Field. Dinamakan demikian karena pada zaman dahulu rawa-rawa itu digunakan sebagai ladang pembantaian suku Indian oleh orang kulit putih. Kesulitan mendera kedua detektif beda karakter itu karena wilayah tersebut bukan masuk wilayah yuridiksinya. Ditambah lagi, orang sekitar tidak ada yang berani melapor karena takut. Sayangnya, ending cerita berakhir kurang klimaks, kurang greget gitu. Tapi tak pa pa, film ini tetap lumayan, there is still the charming Chloe Grace Moretz.

29 September 2012

The Bourne Legacy (2012)

There Was Never Just One

Tak ada maksud dari Toni Gilroy untuk mencoba menandingi kehebatan trilogy Bourne yang menawan itu. Sutradara anyar ini sepertinya tahu diri dan mencoba memposisikan diri sejajar dan seimbang dengan 3 serial Bourne sebelumnya. Saya pikir itu adalah jalan terbaik, membuat sekuel, ketimbang membuat reboot yang mungkin hasilnya malah akan sia-sia. Sekuel yang sungguh berat dengan kharisma Matt Damon sebagai Jason Bourne.

Detachment (2012)



Pernahkan anda membayangkan sulitnya menjadi seorang guru. Banyak film yang menunjukkan itu. Tetapi The Detachment (TD) berbeda. Bukan seperti 'The Dangerous Mind' yang hanya menunjukkan kulit luar dari profesi seorang guru, TD mengupas kulit itu dan melihatnya dari dan lebih dalam. Ya, TD memperlihatkan bagaimana sebuah profesi guru beserta problematikanya baik di dalam dan luar sekolah secara psikologis dari angle guru itu sendiri.

Dan yang harus memikul tanggung jawab itu adalah Henry Barthes (Adrien Brody). Sebagai seorang guru pengganti, Barthes dihadapkan pada masalah anak didiknya yang semau gue. Permasalahan bertambah pelik saat sekolah tempat ia mengajar hendak ditutup. Itu pun masih ditambah lagi dengan permasalahan satu-satunya keluarganya yakni kakeknya (Louis Zorich) yang sudah pikun. Masalah belum selesai dengan hadirnya PSK muda belia, Erica (Sami Gayle) yang menuntutnya memberi perhatian lebih. Barthez menghadapi itu semua sambil terus terngiang-ngiang dengan masa lalu nya yang suram di mana ibunya tewas karena overdosis alkohol.

Kompleksnya permasalahan yang ada menjadikan film ini suram. Sesuram Brody yang memang cocok memerankan tokoh menderita. Secara tontonan, TB cukup membosankan. Tetapi secara kualitas, kita bisa berempati terhadap tidak hanya sosok Brody, tetapi juga sosok semua yang mempunyai masalah di film ini. Jika ingin menonton film ini, janganlah berharap terlalu banyak, berharaplah saja pada akting brody. Selanjutnya ikuti saja dan mengalirlah.

Kahaani (2012)

A mother of a story

Mengernyitkan dahi sambil dibarengi gelak tawa, itu ekspresi teman atau kolega saat saya tawarkan untuk melihat film ini. kata India yang saya sebut setelah kata film membuat mereka meremehkan sinema garapan Sujoy Ghosh ini. Ah, saya tak main-main saat menawarkan Kahaani. Lihat dulu baru berkomentar. Dan jangan katakan saya pembual kalau kalian tidak mengatakan WOW usai melihatnya.

Vidya Bagchi (Vidya Balan) berangkat dari Inggris untuk mencari suaminya, Milan Damji (Indraneil Sangupta), yang hilang di Kolkata. Vidya hanya sendiri dan hamil tua. Ya, kondisi itu membuat siapapun pasti merasa simpati dan bersedia membantu, termasuk Inspector Satyaki 'Rana' Sinha (Parambrata Chatterjee). Setelah menelisik kesana kemari dengan segala kesulitannya, dua orang itu akhirnya menemukan 'Milan Damji'.

122 menit durasi film ini seakan tak terasa saat penonton disuguhi petualangan Vidya. Dengan perut buncit, Vidya menelusuri jalanan dan gang-gang sempit India yang kotor dan kumuh (sungguh film yang jujur dan apa adanya). Penonton seakan tahu ada misteri di balik petualangan Vidya. Tetapi mereka tak bisa menebaknya dan lebih memilih bersabar duduk di bangku penonton. Saat misteri itu terpecahkan berkat twist yang brilian, penonton hanya bisa melongo tak percaya. Dan ternyata twist itu sejalan dan sudah ada sejak awal film itu dimulai tanpa penonton menyadarinya.

I recommend this. Believe me. Two thumbs up.

Final Destination 5 (2011)

Death has never been closer. This Summer, death decides how... fate decides when. We all share a common destination. Kill or be Killed

Ini film maksa. Apa-apaan, film jelek dibuat sampai 5 sekuel (bagus di mata produser). Saya nggak pernah lihat yang seri 2-4. Yang seri pertama aja cuma liat setengahnya. Jadi tanpa perbandingan, film ini cuma bagus di awal dan akhir saja, selebihnya, aduh saya ketiduran di tengah-tengah film saking bosannya. Sungguh sayang, twist yang asyik disandingkan dengan naskah yang nggak ada ceritanya, cuma mati, mati dan darah. Tapi katanya kalau dilihat secara 3D, film ini mantap. bisa jadi, secara gambar iya, secara cerita ancurr.