Saya pikir karya Stephen Sommers tidak ada yang benar-benar mendapat kritik yang sangat bagus. Tetapi untuk blockbuster, bolehlah The Mummy dan sekuelnya, the Mummy Returns, Van Helsing, dan G.I. Joe: The Rise of Cobra, mendongkrak nama Sommers. Setelah 4 tahun vakum di kursi sutradara, Sommers kembali. Namun kali ini film yang dibesutnya bukanlah film apa-apa. Film mystery thriller ini hanya berbujet USD 27 juta. Sommers mau membesutnya karena ia tertarik dengan naskah asli dari novel bikinan Dean Koontz berjudul sama ini, Odd Thomas. Saking antusiasnya, Sommers juga duduk sebagai produser.
Odd Thomas (Anton Yelchin) adalah anak yang berbeda dan dianggap
aneh (seaneh namanya) di Kota Pico Mundo, California. Thomas dikaruniai
bakat untuk melihat makhluk halus. Dan makhluk halus (arwah penasaran)
itu sering meminta bantuan Thomas untuk menyelesaikan kasus kematiannya.
Dengan bakatnya itu, Thomas seringkali dimintai bantuan polisi untuk
mengungkap sebuah kasus. Kepala polisi Pico Mundo Chief Wyatt Porter
(Willem Dafoe) sangat berterima kasih dan berteman baik dengan Thomas.
Thomas hanya menceritakan bakatnya itu ke kekasihnya, Penny kalisto
(Addison Timlin). Dan Penny sangat percaya dengan Thomas. Suatu hari
Thomas melihat makhluk halus jahat yang disebutnya Bodach berkeliaran.
Makin lama, Bodach itu bertambah banyak. Bertambahnya Bodach yang
berkeliaran sejalan dengan kasus yang ditemui Thomas. Sambil menghindari
jadi korban Bodach, Thomas berusaha menuntaskan kasus tersebut.
The Bodachs |
Tidak seperti Sixth Sense yang kemampuan Cole Sear (Haley Joel
Osment) justru menjadi twist, Odd Thomas sejak dari awal sudah fair dan
blak-blak an dengan keanehan Thomas. Di situ dijelaskan kenapa Thomas
mendapat anugrah tersebut dan dijelaskan pula aturan mainnya jika
melihat makhlus halus. Yang pasti, aturan main itu berbeda dengan Norman
di Paranorman. Aturan main itu pula yang akan menggiring penonton untuk
lebih bisa menikmati keanehan Thomas tanpa ada protes berlebihan.
Premis Odd Thomas sangatlah menarik, seorang pemuda yang mempunyai
kemampuan indigo. Yang lebih menarik lagi adalah pemuda itu mempunyai
kekasih yang so so so unyu (most man love you Addison). Dengan premis
itu, Odd Thomas haruslah menjadi sebuah thriller yang menarik. Sayangnya
Sommers tidak bertindak cakap. Awal film memang berjalan menarik.
Tetapi ketika memasuki pertengahan, Odd Thomas nampak kedodoran.
Mendekati akhir, ritme Odd Thomas kembali terjaga meski tak sebaik
awalnya. Ada twist yang diberikan Sommers. Sebagian menganggapnya tidak
penting, namun sebagian lain menganggapnya menarik. Saya sendiri
menganggapnya menarik. Karena ada Addison Timlin di dalamnya, he he he. I
swear it's not she interesting.
Unyu Addison Timlin |
Sebagai Thomas, Yelchin memberikan penampilannya yang maksimal. Baru
kali inilah cowok keturunan Rusia ini menjadi aktor utama di film layar
lebar. Dan ia cukup berhasil di Odd Thomas. Ini juga berlaku pula pada
Addison Timlin. Berbekal paras muka yang so sweet, Timlin cukup mampu
mengimbangi akting Yelchin. Sayangnya chemistry mereka kurang klop,
kurang mesra. Dan seperti biasa, Willem Dafoe berakting prima meski
hanya sebagai pelengkap saja.
Odd Thomas, mystery thriller yang menarik. Odd Thomas seharusnya
bisa menjadi bubble jika diarahkan dengan serius dan benar. Sayangnya
Sommers kurang cakap melakukannya. Meski tidak mengecewakan, namun Odd
Thomas cenderung menjadi sesuatu yang berkelebat saja di depan mata. Dan
semoga tidak mengendap sepeti Bodach.
No comments:
Post a Comment