Dari dulu formula film romantis ya itu-itu aja. Kenal atau gak kenal, cuek, dekat, perhatian, sabar, jadian, sex dan lain sebagainya. Ibarat makanan, jika bahan-bahan itu diramu dengan bumbu dan dimasak dengan yahud, hasilnya pastilah lazis, lezat, nikmat dan yang enak-enak lainnya. What about the Lucky One (TLO) ?
Adegan pembuka dimulai dengan situasi perang di Irak. Saat sedang melakukan tugas jaga, Sersan Logan Thibault (Zac Efron) menemukan sebuah foto perempuan di balik reruntuhan. Saat mengambil foto itulah, tiba-tiba sebuah roket menghantam tempat dia berjaga. Jadilah Logan selamat sementara dua temannya tewas. Sejak menyimpan foto itu, Logan selalu selamat dari usaha penyergapan dan misinya. Sejak saat itu Logan berjanji akan mencari tahu dan menemukan siapa perempuan di foto tersebut.
Ketemu, perempuan itu adalah Beth (Taylor Schilling), pemilik penitipan dan perawatan anjing. Alih-alih hendak mengucapkan terima kasih, Logan malah disangka orang yang mengisi lowongan yang diiklankan di surat kabar. Terpaksa Logan menerima pekerjaan itu sembari berjanji pada suatu hari akan mengatakan maksud sebenarnya dia menemui Beth. Perempuan berambut pirang tersebut adalah seorang janda beranak satu. Hubungan itu mulai akrab diselingi konflik yang ada yang membawanya ke happy ending.
Kembali ke pertanyaan awal di atas. TLO tidak lazia-lazis amat, bahkan boleh dibilang rasanya datar, kurang garam. Selain bumbu yang kurang jangkep (lengkap), bahan yang digunakan pun kurang tepat. Pemilihan Zac Efron sebagai seorang tentara sepertinya kurang cocok meski ia sudah berusaha keras menjadi gagah dengan menumbuhkan cambangnya. Chemistry antara Efron dan Schiling pun kurang greret, kurang bisa melengkapi seperti saus dan kecap. Tidak jelek amat sih, TLO tetap menarik buat yang sedang bercinta.
No comments:
Post a Comment