There are 188 million 911 calls a year. This one made it personal |
Di Amerika sana, 911 kerap dipencet untuk meminta bantuan. Sayangnya, kadangkala 911 digunakan orang sebagai tempat untuk berkeluh kesah. Karena itulah, seringan apapun kesulitan yang dihadapi, 911 terkadang dihubungi untuk dimintai bantuan. Itu pula yang dialami sang operator 911, Jordan Turner (Halle Berry).
Meski begitu, Jordan tetap sabar dengan risiko tugasnya. Suatu hari, perempuan berambut keriting itu mendapat telepon dari seorang gadis. Gadis yang mengaku bernama Leah Templeton (Evie Thompson) itu mengatakan jika ada orang asing yang memaksa masuk rumahnya. Sepertinya tamu tak diundang itu ingin menculiknya.
Meski begitu, Jordan tetap sabar dengan risiko tugasnya. Suatu hari, perempuan berambut keriting itu mendapat telepon dari seorang gadis. Gadis yang mengaku bernama Leah Templeton (Evie Thompson) itu mengatakan jika ada orang asing yang memaksa masuk rumahnya. Sepertinya tamu tak diundang itu ingin menculiknya.
911 What's your emergency |
Jordan pun mau tak mau harus membimbing Leah agar tetap tenang. Ketika keadaan sudah safe, sebuah blunder dari Jordan membuat Leah celaka. Trauma dengan kesalahannya, Jordan mundur dan memilih bekerja sebagai staf pengajar bagi para operator baru. Suatu ketika, Jordan terpaksa menghandle sebuah panggilan serius yang tak mampu dilakukan yuniornya. Jordan terkesiap karena panggilan itu mengingatkannya dengan panggilan 6 bulan lalu yang membuatnya trauma.
Situasinya adalah, seorang gadis bernama Casey Welson (Abigail Breslin) diculik. Ia menelepon dari bagasi mobil si penculik yang akhirnya diketahui bernama Michael Foster (Michael Eklund). Jordan berusaha menuntun Casey untuk terus meninggalkan jejak agar ditemukan. Mampukah Jordan menyelamatkan Casey di bawah bayang-bayang kegagalannya dulu?
Halle Berry berusaha bangkit setelah film-film nya tak cukup sukses di pasaran. Lewat thriller ini, setidaknya Berry berharap agar ia dilirik sutradara dan produser dan ditawari main di film yang lebih bergengsi. Sayangnya Berry harus memendam keinginan itu karena The Call tak sepenuhnya mampu mengimbangi aktingnya. Akting Berry tak buruk. Yang buruk adalah script yang eksekusinya berjalan kurang sempurna.
Help Me |
Film dengan tema bukan baru ini awalnya berjalan cukup baik. Ketegangan yang terbangun juga masih terjaga hingga Breslin diculik. Namun setelahnya, scriptnya melintir hampir 180 derajat. Dan script itu akhirnya patah pada endingnya. Percayalah, bukan ending seperti itu yang diharapkan penonton. Saya paham jika Brad Anderson ingin membuatnya berbeda. Tetapi ending itu tidak hanya berbeda, tetapi idiot. Ah, saya pikir Brad ingin membuat sekuel nya. Ha ha ha. (pemikiran yang bodoh).
The Call, thriller yang awalnya berjalan cukup baik namun menyedihkan di akhir. Saya pikir orang akan berjalan sambil lalu dengan melihat film ini. Dan tentu saja Halle Berry berada di dalamnya dengan status mudah terlupakan.
Mas request resensi film Kamen Rider dunk :)
ReplyDeleteHa ha, aku ae sing nunggu awakmu ngreview Kamen Rider. Kan keren iku blog film khusus Kamen Rider. Durung ono sing nggawe iku
ReplyDeleteHe he he, sakjane sih wes akeh mas. tp bolehlah, barangkali nanti bs dibuat berbeda :)
ReplyDelete