Remember Philly! |
Melalui perusahaan filmnya sendiri, Plan B Entertainment,
Brad Pitt mencoba melakukan one man show melalui film terbarunya, World War Z.
Biasanya kekasih Angelina Jolie ini selalu dan rela berbagi layar dengan aktor
terkenal lain atau aktor biasa tapi mencuri perhatian. Ingin meniru Tom Cruise?
Entahlah.
Kekacauan tiba-tiba melanda jalanan kota tempat Gerry Lane
(Brad Pitt) bermukim. Belum sempat mengetahui apa yang terjadi Gerry harus
berusaha menyelamatkan keluarganya dari serangan orang-orang yang bersikap aneh
dan agresif. Mereka masuk ke sebuah flat dan berlindung di sana. Teman lama
Gerry, Thierry Umutoni (Fana Mokoena), berjanji menyelamatkan mereka dengan
mengirimkan helikopter asal Gerry sudah berada di atap.
Dalam perjalanan ke atap, Gerry harus berhadapan dengan
orang-orang aneh dan agresif tersebut. Yang Gerry tahu, ia tak boleh tergigit
bila tak ingin menjadi kaum mereka. Dengan perjuangan, keluarga itu selamat dan
diungsikan ke sebuah kapal induk yang ada di lepas pantai. Dari situ dapat diketahui
bila sebuah virus yang belum diketahui asalnya telah mewabah dan menjadikan
orang berubah menjadi zombie.
Alasan Thierry menyelamatkan Gerry adalah karena Gerry
merupakan mantan penyelidik PPB yang kerap bertugas di tempat berbahaya,
pengalamannya diperlukan. Dan Amerika ingin Gerry melacak dari mana virus itu
berasal plus menemukan cara memusnahkan epidemik tersebut. Untuk itu, ia
terpaksa harus berpisah dengan istrinya, Karen Lane (Mireille Enos) dan dua
anaknya, Rachel Lane (Abigail Hargrove) dan Constance Lane (Sterling Jerins).
Perjalanan Gerry tidak mudah. Ia harus ke Korea, Israel, dan Wales untuk
menemukan masalahnya agar bisa berkumpul lagi dengan keluarganya.
It was peace and fun |
Saya sama sekali bukanlah penggemar film zombie. Meski
berbahaya, zombie adalah villain paling bodoh yang pernah ada. Kecuali Resident
Evil, saya tak pernah dengan tuntas melihat film bertema zombie lain. Karena
itu saya pesimis dengan film ini. Namun karena embel-embel world War ditambah
faktor Brad Pitt, jadilah saya coba mengintip film berdasarkan novel berjudul
World War Z : An Oral History of Zombie War karya Max Brooks ini.
Keseluruhan film lebih banyak diisi adegan aksi ketimbang
drama. Dari awal memang kita disuguhi suasana harmonis keluarga Gerry. Tetapi
itu tak lama karena setelahnya yang ada hanyalah adegan menegangkan yang
intensitasnya cukup terjaga. Peristiwa di Israel mungkin adalah scene yang
paling spektakuler, memperlihatkan ribuan zombie yang membentuk tangga zombie mencoba
menerobos masuk tembok tinggi. Adegan itu memang yang paling ditonjolkan di
setiap trailernya. Meski adegan aksi dan ketegangannya tetap terjaga, namun
ending ceritanya kurang memuaskan. Sebenarnya tidak jelek. Mungkin hasilnya akan lebih bagus jika bisa
didramatisir sedemikian rupa.
Ending itu kurang kuat karena sang sutradara, Marc Foster, terlalu memperlihatkan dengan jelas petunjuk-petunjuk yang mengarah ke endingnya. Lemahnya karakter juga menjadi salah satu nilai minus. Saya
menduga karakter Gerry akan didetilkan meski sepotong-potong di awal atau
tengah film. Nyatanya tidak. Yang ada hanyalah omongan jika Gerry adalah orang
hebat namun sama sekali tidak disertai dengan gambar sebagai bukti. Karakter
Gerry saja tak dipedulikan di sini apalagi karakter lain.
Yang pasti, Brad Pitt benar-benar tampil dominan di sini.
Satu karakter yang hendak menemani dia pun yakni seorang ilmuwan muda, Andrew Fassbach (Elyes Gabel) dia ‘bunuh’ di tengah cerita.
Begitu dominannya Pitt hingga dia tak tewas saat pesawat yang ditumpanginya
mengalami crash. Praktis hanya nama besar Pitt saja yang ada di credit title.
Mungkin ada Matthew Fox, tapi dia hanya berperan sebagai parajumper, peran yang
tak penting sama sekali. Biaya mungkin menjadi pertimbangan Pitt hanya memjang
dirinya sendiri di film ini.
Biaya itu sudah ada sejak pembelian hak cipta novelnya.
Pengulangan shooting akibat perseteruannya dengan Marc Foster
juga membuat budget film ini membengkak hingga nyaris USD 200 juta. Belum lagi
jadwal edar film yang tertunda hingga setengah tahun lamanya.But overall, di balik cerita minus film ini, World War Z
tetap lah sebuah film bertema zombie yang berbeda. Ada sedikit soul dalam
mencari penyebab terjangkitnya wabah ini, bukan melulu membasmi living dead tersebut.
Sayangnya, tak ada gore yang ditampilkan di sini.
No comments:
Post a Comment