Saat film pertama keluar, Ip Man mendapat sambutan yang hangat. Dianggap bagus dan membumi serta menaikkan pamor Wing Chun, sekuelnya pun digarap. Hasilnya masih tetap hangat dan memikat. Banyak yang memuji dan kualitasnya tetap pada jalurnya. Donnie Yen pun juga kecipratan kritik positif yang terus menaikkan citranya. Sayangnya, Donnie sudah enggan main di sekuel selanjutnya.
Setelahnya, muncul Ip Man-Ip Man yang bukan Donnie menjadi pemerannya. Orang pun mulai membandingkan. Dan hasilnya, tidak ada Ip Man seperti Donnie. Film-film Wing Chun tersebut meski masih banyak ditonton, namun tidak mendapat kritik yang hangat. Kualitasnya masih jauh di bawah Ip Man yang 'asli', yang Donnie bermain di dalamnya.
Setting Ip Man 3 adalah tahun 1959 di Hongkong. Ip Man (Donnie Yen) sudah sukses membuka perguruan Wing Chun nya. Masalah mulai muncul saat preman lokal (Ma King Sang) ingin merebut dengan paksa bangunan sekolah tempat anak Ip Man belajar. Bersama muridnya, guru Ip berusaha menghalangi King Sang yang ternyata dibekingi oleh seorang pengusaha 'bule', Frank (MikeTyson).
Usaha mempertahankan sekolah mendapat bantuan dari Cheung Tin Chi (Jin Zhang), seorang tukang becak yang juga seorang ahli kung fu. Di balik masalah yang dihadapinya, Ip Man juga harus menghadapi masalah rumah tangganya. Ada yang berbeda pada diri Cheung Wing Sing (Lynn Hung) yang membuat Ip Man harus berkonsentrasi merawat istrinya tersebut.
170 |
Setelah Ip Man 2, Donnie menolak berperan di Ip Man selanjutnya. Namun ludah itu dijilat Donnie sendiri dengan keluarnya Ip Man 3. Ada yang bilang Donnie menolak karena ada konflik dengan produser. Namun penggemar Ip Man tak peduli dengan gosip itu. Yang penting mereka menemukan Ip Man dalam diri Donnie lagi, bukan dalam diri aktor-aktor lainnya yang melintas begitu saja sebagai Ip Man.
Karena ini film ketiga, tentu saja akan ada perbandingan dengan dua film awalnya. Bila dibandingkan, naskah Ip Man 3 adalah yang paling buruk dibanding dua naskah film sebelumnya. Edmond Wong Chan Tai Li, dan Lai Yin Leung terlalu banyak memasukkan konflik di dalamnya. Semuanya dijejalkan begitu saja dengan porsi yang tentu saja sangat kurang dengan durasi yang ada. Padahal semua konflik itu menarik.
Ada tiga konflik yang ada di sini yakni Frank, Cheung Tin Chi, dan Wing Sing. Meski Wilson Yip menanganinya dengan tidak buruk, namun penyelesaiannya tentu saja kurang berkesan, tak ada detil-detil di dalamnya serta kurang kuatnya karakter yang ditampilkan. Tetapi seri ketiga ini lebih terasa dramanya sehingga konklusinya adalah Ip Man 3 tidak terasa buruk.
Ada kemajuan untuk Donnie Yen di sini. Setidaknya ia bisa menangis. Wilson sengaja berlama-lama men-shoot roman muka Donnie saat ia menangisi istrinya yang sedang terbaring lemah di rumah sakit. Bagi pria bernama asli Yen Chi Tan yang lebih mudah memukul dan menendang ini, ekspresi sedih dan menangis pasti lah cukup sulit dilakukan. Untunglah segala kelemahan akting Donnie ditutupi dengan sempurna oleh Lynn Hung. Lynn tetap tampil dengan prima seperti saat ia melakukannya di dua film awal.
Wing Chun vs Boxing |
Patrick Tam yang ada di wilayah 'abu-abu' juga tidak jelek. Patrick juga bisa mengimbangi permainan yang lain. Hanya Tyson saja yang bermain kaku di sini. Maklumlah, Tyson tidak datang dari seni peran dan jam terbangnya juga masih rendah (hanya cameo di The Hangover). Selain dialognya yang sama sekali tidak luwes, Tyson juga sempat bertarung beneran dengan Donnie dengan melakukan gerakan yang tidak ada dalam koreografi. Setidaknya itu yang diaku Donnie. Fight scene dengan Tyson juga menjadi jualan film ini, Wing Chun vs Tinju. Saya suka pose kuda-kuda di bawah lantai itu.
Ada lawan Wing Chun lagi di sini, Muai Thai. Orang Thailand suruhan Frank (Sarut Khanwilai) itu, meski bertarung cukup singkat, namun sangat menghibur. Dan fight scene di dalam lift tersebut menunjukkan seperti apa dan bagaimana Ip Man bersikap dengan caranya sendiri. Dan final showdown Ip Man vs Cheung Tin Chi tersaji dengan bagus secara teknik, meski menurut saya kurang klimaks.
Ip Man 3, sebelas dua belas dengan dua film awal. Meski naskahnya tidak bagus-bagus amat, namun kharisma Donnie Yen mampu menutupinya. Fight scene di dalamnya juga tidak mengecewakan. Jika anda ingin meneteskan air mata, itu juga tidak dilarang.
Wing Sing: Apakah kau takut terhadap istrimu?
Ip Man : Terkadang
Seinget saya gak ada Patrick Tam di SPL 2 ataupun Tony Jaa di Ip Man 3.
ReplyDelete@madmonkeykungfu: anda benar, terima kasih atas koreksinya
ReplyDeletekalo bicara Ip Man pasti Donny Yen.. gak donny yen gak ip man rasanya hehehe... bagus nih film saya nangis pas nonton hahahha
ReplyDeletePecinta Bola Gabung di Sini
Nonton Bola Makin Seru Sama Kita
Prediksi Fiorentina VS Tottenham Hotspur 19 Februari 2016
Prediksi Borussia Dortmund VS Porto 19 Februari 2016
Prediksi Villarreal VS Napoli 19 Februari 2016
Prediksi Prediksi Sevilla VS Molde 19 Februari 2016
Prediksi Valencia VS Rapid Wien 19 Februari 2016
Prediksi Augsburg VS Liverpool 19 Februari 2016
Prediksi Marseille VS Athletic Bilbao 19 Februari 2016