Their first drive could be their last |
Bocah tetaplah seorang bocah. Meski itu menyangkut sesuatu yang dewasa, pemikiran seorang bocah tetaplah seperti apa adanya, polos dan lugu. Sementara orang dewasa lebih rumit. Ia tetap bisa menjadi orang dewasa namun ia juga bisa menjadi seorang bocah, tentu saja pengertian itu dalam hal pemikiran. Bila orang dewasa berlaku seperti seorang bocah, ia akan disebut bodoh. Tetapi bila seorang bocah berlaku dewasa, ia tidak akan disebut cerdik. Ia hanya akan dimaklumi. Sebodoh apa sih orang dewasa yang berlaku seperti seorang bocah, dan semaklum apa seorang bocah yang berlaku seperti orang dewasa.
Travis (James Freedson-Jackson) dan Harrison (Hays Wellford) berjalan di stepa luas. Mereka berjalan 50 mil jauhnya dari rumah. Setiap perkataan Travis yang kotor, Harrison harus mengulanginya. Setiba di kaki bukit, mereka menemukan mobil polisi yang kosong. Berawal dari main-main, mereka menguasai mobil yang ternyata milik seorang sheriff. Mereka mengendarainya hingga ke jalan besar.
Tentu saja si empunya mobil, Sheriff Mitch Kretzer (Kevin Bacon), bingung luar biasa. Ia mempunyai kepentingan yang sangat penting terhadap mobil tersebut. Dengan susah payah, Kretzer berusaha mendapatkan mobilnya kembali. Pekerjaan yang selayaknya mudah seperti mengambil permen dari anak kecil itu berubah menjadi sebuah petualangan yang tak dilupakannya.
Running sheriff |
Opening Cop Car sangatlah menarik. Sejak dari awal, saya sudah tersenyum geli saat menyaksikan dua bocah sedang melakukan sesuatu yang tidak benar. Adegan selanjutnya juga menunjukkan ketidak benaran saat Sheriff Kretzer melakukan sesuatu yang seharusnya polisi tidak lakukan. Kretzer juga benar-benar tidak benar saat meninggalkan mobil polisinya begitu saja tanpa dikunci. Petualangan antara dua bocah vs seorang sheriff, lebih tepatnya sheriff yang dipermainkan dua bocah, tersebut benar-benar tak dapat diduga. Atmosfer yang terjadi cukup serius sekaligus menggelikan. Lihat saja bagaimana kedua bocah itu bermain-main dengan senjata api. Dan lihat pula bagaimana sang sheriff berlari seperti anak kecil dalam usahanya mencari mobil dinasnya.
Cop Car sendiri berjalan cukup lambat dengan mengambil gambar bentang alam yang sangat wide dari sorot kamera yang diarahkan Matthew J Lloyd dan Larkin Seiple . Tetapi itu juga lah yang membuat Cop Car berjalan dinamis. Hal itu berbanding terbalik dengan tidak banyaknya karakter yang ditampilkan. Praktis hanya ada tiga karakter yang menguasai lebih dari tiga perempat film. Tetapi karakter terakhir sebagai pemicu konflik pamungkas juga tak bisa diremehkan. Sayangnya
masing-masing karakter tak ditampilkan lengkap dengan background mereka dan mengapa mereka menjadi begitu. Meski hal itu menjadi pertanyaan atas pertanyaan bagaimana dan kenapa, namun itu tak merusak keseluruhan isi cerita.
Pure Kids |
Saya hanya menemukan satu filmography John Watts yang paling komersial yakni Clown. Yang jelas, Cop Car jauh lebih bisa dan layak untuk dinikmati daripada Clown yang tak lucu itu. Sebenarnya Watts membuat Clown lain dari pada yang lain, namun hasilnya memang lain (baca cukup awful). Dan Cop Car juga lain dari yang lain. Namun kali ini Watts bisa dibilang berhasil. Cop Car sangat menghibur dengan kualitasnya. Script yang ditulisnya bersama Christopher D Ford mampu diterjemahkannya dengan baik.
Saya tak ragu dengan kualitas Kevin Bacon. Dia adalah legenda dengan seabrek filmography-nya yang mana dia tak pernah mengecewakan di dalamnya, baik sebagai antagonis dan protagonis. Pun di Cop Car, pria kelahiran 1958 ini juga tampil menawan seperti biasanya. Dia bisa garang, serius, santai, sekaligus lucu. Dan kredit tersendiri juga layak disematkan ke James Freedson-Jackson dan Hays Wellford. Dua bocah tersebut benar-benar fabulous. Cop Car sangat hidup dengan kehadiran
bintang belia tersebut.
Well, Cop Car adalah tontonan yang memuaskan. Ada aroma ketegangan dan komedi di dalamnya. Cop Car bisa serius sekaligus santai. You don't steal a fucking cop car.
No comments:
Post a Comment