Bersua kembali dengan Tye Sheridan. Setelah bermain di Mud, Tye kembali
berakting di film yang sama-sama mempunyai 3 huruf sebagai judulnya,
Joe. Bila di Mud ia berpasangan dengan Matthew McConaughey maka kali ini
aktor kelahiran 1996 ini beradu akting bersama Nicolas Cage. Melihat
poster Joe untuk pertama kalinya, saya berpikir apakah film ini ada
hubungannya dengan Mud?
Joe menceritakan tentang kehidupan Joe Ransom, seorang mantan
narapidana yang mencoba menata hidupnya. Joe adalah seorang mandor bagi
sekumpulan orang kulit hitam yang bertugas meracuni pohon untuk
pembukaan lahan baru. Suatu hari, seorang bocah 15 tahun mendatanginya
dan meminta dirinya dipekerjakan. Joe mengiyakan dan mengizinkan bocah
bernama Gary tersebut bergabung dengan yang lain.
Lambat laun, Joe pun tertarik dengan semangat Gary. Apalagi setelah
melihat kehidupan Gary yang sungguh berantakan. Ayah Gary, Wade (Gary
Poulter), adalah seorang alkoholik parah yang sama sekali tak mengurus
keluarganya. Wade pun kerap menganiaya anggota keluarganya khususnya
Gary yang kerap ia pukuli. Tak bisa menggantungkan hidup kepada ayahnya,
tugas Gary lah yang mencari penghidupan untuk ibu dan adiknya.
Like father and son |
Entah ketidakberuntungan atau apa, masalah selalu saja mendatangi
Joe. Mulai dari pertikaiannya dengan seorang pengunjung bar, polisi,
hingga orang-orang yang mencoba mengganggu Gary. Sikap kerasnya pun
keluar dan membawanya dalam masalah lain. Tapi sikap itu rela ia
keluarkan untuk mengeluarkan Gary dari masalah pelik yang bocah itu
hadapi.
Senang akhirnya melihat Cage bisa kembali ke performanya.
Setidaknya untuk Joe ini, Cage yang berjanggut tebal tampil sangat
meyakinkan. Ia benar-benar menjadi Joe yang bisa ceria, terkadang
kebingungan, sesekali depresi, dan kerap ber amarah. Berbeda sekali saat
Cage berakting cukup payah di proyek-proyek dia sebelumnya. Cage rupanya sudah insyaf dan kali ini kembali ke jalan yang benar
R.I.P |
Kecemerlangan Cage juga diikuti dengan stabilnya akting Tye
Sheridan. Sejak tampil di Mud, Sheridan terus mengasah bakatnya dengan
baik. Meski tak banyak dialog yang ia bawakan, tetapi Sheridan tetap
tampil stabil dan bisa mengimbangi kesenioran Cage. Kredit khusus
mungkin bisa dialamatkan kepada Gary Poulter. Gary benar-benar merupakan
seorang tunawisma yang mendapatkan peran di Joe setelah mengikuti
casting. Perannya sendiri tampil alami yang sayangnya tak bisa ia
nikmati karena ajal keburu menjemputnya sesaat setelah proses syuting
film ini selesai.
Joe bukanlah karya asli David Gordon Green. Joe merupakan kisah
adaptasi dari novel karangan Larry Brown yang scriptnya ditulis ulang
oleh Gary Hawkins. Bagi sebagian orang, Joe mungkin terlalu membosankan
dan sedikit klise. Namun Joe bukanlah karya yang mengecewakan dari
Green.
No comments:
Post a Comment