We've All Been There |
Apakah introvert merupakan suatu penyakit? Mungkin saja. Apakah introvert adalah bawaan? Belum tentu. Yang pasti, sifat menutup diri tersebut amat sangat dapat disembuhkan. Bukan dengan obat tentunya melainkan dengan membuka hati yang tengah tertutup tersebut. Siapakah yang bisa membukanya? tentu saja diri sendiri dengan bantuan dorongan dari orang yang terdekat yang bisa dipercaya.
Duncan (Liam James) bepergian bersama ibunya, Pam (Toni Collette), di dalam sebuah mobil Buick milik Trent (Steve Carell), pacar ibunya yang bakal jadi ayah tirinya. Di dalam mobil juga ada Steph (Zoe Levin), anak Trent. Selama libur musim panas ini, mereka hendak menuju rumah pantai milik Trent di Cape Cod. Suara Trent tiba-tiba memecah hening di mobil. Trent ingin Duncan mengukur dirinya sendiri dengan skala 1-10. Duncan berkata 6, tetapi Trent hanya memberi nilai 3.
Nilai 3 diberikan kepada Duncan karena ABG 14 tahun itu sangatlah introvert. Hampir tak ada kata yang terlontar dari mulut Duncan jika tidak ditanya. Di rumah pantai itu ternyata sudah berkumpul teman-teman Trent lainnya. Tiap hari yang mereka lakukan hanyalah berkumpul dan berpesta menikmati musim panas. Duncan yang bosan bepergian sendiri dan menemukan Water Wizz, satu-satunya water park di Cape Cod.
First Kiss |
Duncan berkenalan dengan pemiliknya, Owen (Sam Rockwell) dan diizinkan bekerja di situ. Pembawaan Owen yang slengekan dan easy going rupanya membuat Duncan makin percaya diri. Hari-hari Duncan di Cape Cod pun tak suram lagi. Apalagi detelah dia akrab dengan Susanna (AnnaSophia Rob), tetangganya. Namun, liburan musim panas itu juga membawa konflik tersendiri di balik hubungan ibunya dan calon ayah tirinya.
The Descendants (2011) termasuk sederhana dalam urusan cerita. Seorang tuan tanah yang galau antara menghadapi kehidupan serta menjaga istri yang sedang koma. Alexander Payne mampu menerjemahkannya menjadi sajian yang enak dinikmati tak lepas dari naskahnya yang ditulis duo Nat Faxon dan Jim Rash. Naskah itu pulalah yang membawa mereka meraih Oscar untuk best adapted screenplay. Puas menjadi penulis naskah, mereka mencoba peruntungan sebagai sutradara yang juga menulis sendiri naskahnya.
Hasilnya, sangat tidak jelek. Berkat naskah yang ditulis sendiri, duo itu mampu menerjemahkannya dengan sangat baik. Faxon dan Rash tahu betul bagaimana membangun konflik demi konflik yang ada. Di antara semua drama yang terjadi, keduanya masih sempat menyelipkan unsur komedi yang tidak merusak situasinya. Saya juga suka cara Faxon dan Rash dalam menampilkan kondisi pinggir kota pesisir yang tak terlalu ramai beserta pernak-pernik alam sekitarnya. Cukup lumayan memanjakan mata.
Mother and son |
Saya pikir, yang paling bermain hebat di sini adalah Liam James. Sebagai anak pendiam, Liam mampu menampilkan gestur mimik dan badan yang sesuai. Mulutnya yang selalu membentuk huruf U terbalik serta cara bicara dan berjalan yang serba canggung membuat karakternya nampak hidup. Sam Rockwell juga bermain bagus. Dan sudah semestinya ia berakting seperti itu dengan segala gaya bodornya. Tidak ada Steve Carell di sini karena sama sekali dia tak melucu :). Toni Collette, dia tak banyak berperan banyak di sini.
The Way Way Back, sebuah coming of age tak rumit seperti The Perks of Being a Wallflower ataupun Mud. Tetapi dia jauh lebih baik daripada Hick. Sebuah coming of age yang fresh dan freshy (segar dan menyegarkan). Sebuah coming of age yang menyenangkan.
saya belum nonton film yang satu ini, tapi menurut saya si menarik,,
ReplyDeletereview yang bagus
Steve Carell berasa miscast ya disini nggak cocok peran galak haha. Btw blognya sudah saya tarug di blog roll list punya saya.
ReplyDelete