Selain pahala dan dosa, sesuatu yang selalu mengekor kehidupan seorang manusia adalah masa lalu. Meski hanya satu detik di belakang, itu tetaplah sebuah masa lalu. Bila pahala dan dosa bisa bertambah, maka masa lalu tak bisa diulang. Masa lalu hanya bisa menjadi sebuah pembelajaran hidup untuk kita menuju masa depan yang lebih baik. Masa lalu bisa menjadi pembelajaran sejati dalam hidup. Baik atau buruk masa lalu seseorang, itu tetaplah sebuah sejarah. Ya, setiap orang mempunyai sejarahnya sendiri. Sejarah paling hakiki adalah masa lalu setiap pribadi yang menjadi kenangan bagi setiap orang yang bernyawa di dunia ini. Ode To My Father menceritakan sekelumit sejarah hidup seseorang yang penuh dengan perjuangan.
Hungnam 1951, sebuah keluarga dipimpin seorang ayah, Yoon Jin Gyu (Jung Jin Young), menyelamatkan diri dari serbuan tentara Cina yang semakin mendekati Korea bagian utara. Dia harus membawa istri dan ketiga anaknya naik ke kapal Amerika yang akan meninggalkan Hungnam. Dari sini tragedi mulai terjadi, dua anggota keluarga, ayah dan salah satu anak perempuan, gagal naik kapal yang akan membawa mereka ke Busan, Korea Selatan. Di Busan, kehidupan ibu dan ketiga anak itu berjalan tak lebih baik. Mereka harus bekerja keras, terutama anak pertama keluarga tersebut yang bertindak mengambil peran ayahnya, Yoon Duk Soo (Hwang Jung Min).