17 June 2015

The Loft (2014)




Orang berkata, selingkuh itu indah. Awalnya sih emang begitu. Tetapi seperti karma yang akan berakhir bencana jika melakukan sesuatu yang mengundang bencana pula, selingkuh pada akhirnya akan berujung dengan sebuah petaka. Sebuah petaka yang mungkin tidak akan dibayangkan. Sebuah bencana yang orang akan berpikir seribu kali jika mengkhianati pasangannya. Secara tersirat, itulah yang digambarkan dalam The Loft. Hal-hal yang tersurat tentu saja segala konflik yang ada dalam sebuah hubungan yang melenceng dari pakemnya.

Vincent Stevens (Karl Urban) adalah seorang arsitek yang cukup sukses. Dia bersahabat dengan Chris Vanowen (James Marsden), seorang psikolog; Luke Seacord (Wentworh Miller), seorang agen real estate; Marty Landry (Eric Stonestreet), seorang agen real estate juga; dan Philip Trauner (Matthias Schoenaerts), seorang kontraktor. Saat pembukaan sebuah apartemen mewah hasil desainnya, Vincent menawarkan kepada keempat sahabatnya sebuah Loft, sebuah apartemen mewah sangat pribadi yang hanya bisa dibuka oleh mereka berlima.

08 June 2015

Survivor (2015)

Framed. Abandoned. Hunted


Lepas dari peran sebagai James Bond, karir Pierce Brosnan belum pernah mencapai puncak lagi. Bukannya tanpa usaha, genre action sudah ia lakukan, namun hasilnya biasa saja kalau tidak boleh disebut mengecewakan. Lihat saja The November Man yang boleh dibilang sebagai film medioker, berlalu begitu saja tanpa pernah tersimpan di benak. Usaha untuk melabeli dirinya sebagai the new Liam Neeson pun gagal. Usia yang sudah 62 tahun nampaknya harus membuatnya berpikir lebih jauh dan jernih lagi untuk genre action.

Kate Abbott (Milla Jovovich) adalah seorang pegawai baru di kedutaan besar Amerika di Inggris. Tugas dia di bagian penerbitan visa adalah mencari tahu latar belakang pemohon dan jika perlu menolak permohonan visa pemohon yang dicurigai terlibat terorisme. Emil Balan (Roger Rees), seorang pemohon visa yang juga seorang dokter telah ditolak visanya oleh Kate.

23 May 2015

Maggie (2015)




Bicara tentang zombie adalah bicara tentang ketidaksukaan saya terhadap salah satu pelaku horor ini. Jangan tanya kenapa saya nggak suka, pokoknya kalau ada film bertema zombie, lebih baik saya menjauhinya. Tapi apa mau dikata, terkadang suatu film meskipun itu melibatkan zombie, harus saya tonton juga dengan embel-embel karena ada ini dan ada itu. Hanya ada dua film bertema zombie yang saya tonton, trilogy Blade dan World War Z. Dan sekarang saya harus nonton Maggie, embel-embelnya jelas adalah Arnold Schwarzenegger.

Saya sedih saat menyaksikan penampilan Nicolas Cage dalam rangkaian sejumlah film terakhir yang dibintanginya. Bintang besar itu terpuruk akibat masalah pribadi hingga asal comot peran. Usai nonton Maggie, perasaan yang sama muncul. Apakah Arnold akan mengikuti jejak Cage yang menyedihkan? Nungkin konklusi itu terlalu dini karena Arnold tidak bangkrut, dan semoga Arnie hanya salah pilih peran saja. Pertanyaannya, seburuh itukah Maggie?

16 May 2015

Mad Max: Fury Road (2015)

What a lovely day

Jujur, meski saga Mad Max sangat terkenal dan banyak dibicarakan, namun saya belum pernah menonton satupun filmnya. So, ketika Mad Max: Fury Road tersaji di abad millenium ini, saya tak punya ekspektasi apapun meski pengharapan di luar sana begitu besarnya. Usai meninggalkan bioskop, saya baru bisa memahami kenapa Mad Max sampai diproduksi hingga tiga kali. Saya juga baru sadar kenapa Mad Max harus dibuat lagi. Dan akhirnya saya sadar jika fans setia saga ini memang sangat mengharapkannya.

Adalah Max Rockatansky (Tom Hardy), seorang pria dengan masa lalu tak jelas yang tertangkap war boys dari Citadel pimpinan Immortan Joe (Hugh Keays-Byrne). Oleh War Boys, Max dijadikan bank darah dan terlibat kejar-kejaran dengan Imperator Furiosa (Charlize Theron). Furiosa menjadi target buruan Joe dan pasukannya, Bullet farm dan Gas Town, karena telah membawa lari 'harta karunnya' yang paling berharga. Dengan War Rig nya, Furiosa mencoba bertahan dan melawan sepanjang perjalanannya. Lawannya adalah puluhan kendaraan yang boleh kalian sebut keren atau norak dengan segala kegilaannya. 

31 October 2014

Hercules (2014)

Before he was a legend, he was a man

Hercules adalah salah satu tokoh mitologi Yunani kuno yang cukup sering diangkat ke layar kaca baik layar lebar maupun televisi. Serial televisi Hercules paling populer mungkin adalah yang diperankan Kevin Sorbo di Hercules: The Legendary Journeys. Di Indonesia serial ini pernah sangat populer saat diputar di salah satu stasiun televisi swasta. Tahun 1997, Disney membuat film kartun dengan judul namanya. Kartun ini juga meledak.

Awal tahun ini, sebuah film layar lebar yang mengisahkan Hercules juga dibuat. Kellan Lutz dipercaya menjadi putra Zeus ini. Sayangnya, film yang berjudul The Legend of Hercules ini hancur lebur baik dari sisi kritik maupun pendapatan. Orang lebih memilih menunggu Hercules yang diperankan oleh Dwayne Johnson aka The Rock yang juga dibuat tahun ini. Apakah Hercules The Rock ini pantas untuk ditunggu?

13 October 2014

Coherence (2013)

Rearrange your brain

Dalam kamus Bahasa Inggris ramuan John M Echols dan Hassan Shadily, coherence merupakan kata benda yang mempunyai arti pertalian, hubungan. Sementara dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), koheren mempunyai arti berhubungan, bersangkut paut. Memang, isi Coherence garapan James Ward Byrkit ini begitu saling berhubungan. Dan anda tak akan membayangkan hubungan seperti apa yang disuguhkan Byrkit dalam debut layar lebarnya ini.

Emily Foxler (Emily Baldoni) menghadiri makan malam di rumah sahabatnya, pasangan Mike (Nicholas Brendon) dan Lee (Lorene Scafaria). Emily janjian di sana dengan kekasihnya, Kevin (Maury Sterling). Tak hanya mereka, turut diundang juga pasangan Hugh (Hugo Armstrong) dan Beth (Elizabeth Gracen) serta pasangan kekasih Amir (Alex Manugian) dan Laurie (Lauren Maher). Laurie sendiri adalah mantan pacar Kevin.

24 September 2014

The Lunch Box (2013)

Can you fall in love with someone you have never met?

Rantang, sebuah benda dapur yang dianggap remeh, siapa sangka bisa membuat dua insan manusia berdebar hatinya. Rantang susun itu mampu menggerakkan hati Saajan Fernandes (Irrfan Khan), seorang duda kesepian dan Ila (Nimrat Kaur), seorang ibu rumah tangga yang diacuhkan sang suami. Seperti anak muda, hati mereka kembali berdegup kencang penuh gairah. Menariknya, hati dua insan tersebut tertaut tanpa sekalipun mereka bertemu.

Adalah Dabbawala, sebuah sistem catering di Mumbay, India yang mentransferkan rantang dari Ila ke Saajan. Semuanya terjadi tanpa sengaja. Rantang yang seharusnya sampai ke meja kerja suami Ila, justru tersasar ke meja kerja Saajan. Pegawai kantor pajak tersebut awalnya heran dengan menu masakan dari rantang alumunium itu. Tetapi ia justru menikmatinya karena rasanya yang begitu maknyoss.