14 April 2014

The Spectacular Now (2013)


Saya selalu suka dengan genre coming of age. Genre ini selalu mengingatkan tentang kenangan masa muda (secara sekarang udah tua). Genre ini juga menghangatkan gairah yang (dulu) pernah ada. Dan genre ini tentu saja mengajarkan kepada kita bagaimana tingkah laku dan pikiran liar muda kita bertransformasi menjadi sesuatu yang mulai matang, menghangat, dan akhirnya pecah. Tiga hal di atas bisa menjadi benak yang paling melekat di memori dengan catatan penggarapan yang apik dan memorable. Apakah The Spectacular Now bisa mewujudkannya?

Sutter Keely (Miles Teller) adalah remaja populer di sekolahnya.  Dengan kecakapannya bermanis lidah, ia dengan mudah mendapatkan Cassidy (Brie Larson) yang juga merupakan salah satu gadis populer. Mereka pun berpacaran hingga suatu hari Cassidy mencampakkannya. Frustasi, Sutter mabuk dan tiba-tiba ia sudah terbangun di halaman rumah seseorang. Di depannya, hadir seorang gadis yang mengaku teman sekolahnya bernama Aimee (Shailene Woodley). Anehnya, Sutter tak mengenal Aimee.

03 April 2014

The Raid 2 : Berandal (2014)

It's Not Over Yet

Jujur, saya sempat meremehkan The Raid. So, saya tak ada keinginan menontonnya di bioskop hingga suatu waktu di tahun 2012 ada yang ngajak nonton film tersebut. Dan wow, it's amazing, saya terkesima. Ini sih di atas rata-rata film Indonesia. Ketika mendengar jika The Raid bakal dijadikan trilogy, saya bersumpah akan sabar menanti dan so pasti wajib nonton di bioskop. 2 tahun 7 hari sudah terlewat dan The Raid 2 : Berandal sudah tersaji. Euforianya masih sama seperti 2 Tahun lalu. Harapan saya masih besar terhadap sekuel ini. Melihat trailer nya makin membuat asa itu melambung.

Dua Jam setelah menyerbu sebuah apartemen dan melumpuhkan Tama (Ray Sahetapy), Rama (Iko Uwais) dihadapkan pada Bunaran (Cok Simbara), seorang kepala unit khusus korupsi. Bunaran ingin Iko masuk ke dalam tim nya guna menjerat para polisi korup. Caranya, Rama harus undercover ke dunia mafia. Dunia permafiaan dihandle oleh dua nama besar, Bangun dan Goto asal Jepang. Untuk masuk, Rico harus mendekati Uco (Arifin Putra), anak Bangun yang kebetulan sedang di dalam penjara.

28 March 2014

Don Jon (2013)

Everyone loves a happy ending

Posisi sebagai aktor dirasa masih kurang bagi Joseph Gordon-Levitt. Pria kelahiran 1981 itu rupanya juga tertarik mengembangkan bakatnya sebagai sutradara. Jalan ke arah situ rupanya sudah cukup lama dia bangun. Usahanya terbangun sejak tahun 2008 dengan menulis naskah Don Jon. Levitt rupanya sadar diri dan tak muluk-muluk dengan memilih genre romcom sebagai debut filmnya sendiri. Dibanding thriller, romcom memang relatif lebih enteng dalam gaya bertutur dan bercerita. Dibantu masukan dari para sutradara seperti Rian Johnson dan Chris Nolan, Levitt dengan mantap meluncurkan Don Jon yang juga dibintanginya sendiri.

Jon Martello (Joseph Gordon-Levitt) adalah pria yang lurus dengan prinsipnya sendiri yakni tubuh, karpet apartemennya, mobil, keluarga, gereja, teman, dan cewek. Jon selalu menyeimbangkan dan memberi porsi sama untuk semua prinsipnya itu. Di mata teman-temannya, Jon adalah seorang Don Juan. Dia hampir selalu sukses meniduri cewek yang dia incar.

27 January 2014

Special ID (2013)



Setelah membintangi dua film Ip Man, Donnie Yen adalah aktor laga yang paling diperhitungkan dan paling dicari. Penampilan apiknya sebagai master Wing Chun cepat membuatnya naik daun. Kemudian The Lost Bladesman masih menjaga kharismanya. Sebagai Guan Yu, Donnie masih menampilkan koreografinya yang apik. So, ketika Special ID diumumkan, saya termasuk salah satu yang menanti penampilannya. Posternya yang cukup apik sepertinya menjadi tanda kehebatannya sekali lagi. Benarkah demikian? 

Karena tindakannya yang brutal sewaktu jadi polisi, Chen Zilong (Donnie Yen) ditugaskan secara undercover. Dia menyamar dan masuk ke triad yang menguasai Hongkong. Selama bertahun-tahun menyamar, Zilong sudah mendapat jabatan yang cukup disegani. Hanya saja ia juga masih mempunyai atasan di organisasi triad tempat ia bernaung. Sebetulnya Zilong sudah bosan menyamar. Ia ingin kembali menjadi polisi.

06 January 2014

The Way Way Back (2013)

We've All Been There

Apakah introvert merupakan suatu penyakit? Mungkin saja. Apakah introvert adalah bawaan? Belum tentu. Yang pasti, sifat menutup diri tersebut amat sangat dapat disembuhkan. Bukan dengan obat tentunya melainkan dengan membuka hati yang tengah tertutup tersebut. Siapakah yang bisa membukanya? tentu saja diri sendiri dengan bantuan dorongan dari orang yang terdekat yang bisa dipercaya.

Duncan (Liam James) bepergian bersama ibunya, Pam (Toni Collette), di dalam sebuah mobil Buick milik Trent (Steve Carell), pacar ibunya yang bakal jadi ayah tirinya. Di dalam mobil juga ada Steph (Zoe Levin), anak Trent. Selama libur musim panas ini, mereka hendak menuju rumah pantai milik Trent di Cape Cod. Suara Trent tiba-tiba memecah hening di mobil. Trent ingin Duncan mengukur dirinya sendiri dengan skala 1-10. Duncan berkata 6, tetapi Trent hanya memberi nilai 3.

03 January 2014

Oldboy (2003)

15 years of imprisonment, five days of vengeance

Balas dendam adalah salah satu cara menyembuhkan luka mental. Tetapi apakah balas dendam pasti bisa menyelesaikan semua masalah? Apakah tidak ada cara yang lebih baik? Dan apakah si pembalas dendam juga tidak punya dosa apapun sehingga dia menghalalkan aksinya? Oh, belum tentu. Semestinya kita memang harus berkaca lebih dalam hanya untuk sekadar membalas dendam. Tema revenge inilah yang melatarbelakangi Oldboy, sebuah film Korea berangka tahun 2003 yang saya tahu banget sangat direkomendasikan tetapi baru kali ini saya bisa menontonnya.

Oh Dae Su (Choi Min Sik) dibawa ke kantor polisi karena membikin keributan saat ia sedang mabuk. Di kantor polisi, Dae Su tak berhenti nyerocos sebelum akhirnya ia dibebaskan oleh temannya. Saat sedang menelepon putrinya yang sedang berulang tahun, Dae Su tiba-tiba menghilang. Ketika bangun, Dae Su sudah berada di sebuah tempat asing, sebuah kamar yang bukan kamarnya. Hanya ditemani sebuah televisi, Dae Su menghabiskan 15 tahun di dalam kamar terkutuk itu.

01 January 2014

Happy New year



Dengan bertambahnya tahun, bertambah pula satu baris archive di kolom kiri blog ini. Selama tahun 2013, tak banyak kontribusi yang saya berikan ke wismacinema. Hanya ada 69 postingan, 65 review film dan 4 tulisan biasa. Masih jauh jika dibandingkan dengan para movie blogger senior dan pro baik dalam segi kualitas dan kuantitas.

Bahkan saya pun tak mampu merangkum summary tentang film apa yang terbaik, terjelek terindah, terngehe, terseram, dan ter.. ter... lainnya. Selain memang tak mengindex film apa saja yang pernah ditonton, saya juga tak teratur dalam hal menonton film. Jujur, waktu dan duit adalah dua dari sejumlah hambatan nonton film.

Kalo nonton film hasil donlot, nontonnya mesti harus tengah malam (minimal jam 22.00), nunggu anak istri tidur dulu. Itu pun nggak selalu beruntung. Biasanya sih ngantuk di tengah-tengah film. Saya juga kebanyakan pulang kerja malam, so kalo badan ini udah capek dan mata udah sepet, udah gak mampu lagi dan niatnya udah jadi niat tidur.   

Kalo nonton di bioskop biasanya tergantung ama waktu dan duit. Saya nonton bioskop kebanyakan saat jam kerja. Kurang bisa kalo nonton bioskop di luar jam kerja. Saat nonton pun, kalau ada panggilan mendadak, ya harus merelakan keluar bioskop. Pas ada duit, pas gak ada waktu buat nonton. Tapi pas ada waktu buat nonton, pas duit ini tinggal yang bergambar Pattimura.

Seperti kelakuan para anggota dewan, saya hanya bisa berjanji di tahun 2014 ini untuk lebih memanage jadwal film. Akan lebih disiplin mengindex, disiplin menonton, dan disiplin juga mereview. Tapi percayalah, dengan profesi yang sekarang saya punyai, ngeblog itu adalah sesuatu yang sungguh berat. Tapi saya akan tetap berusaha. Semoga angka di archive nanti menginjak dua digit. Semoga juga sudah bisa membuat summary di akhir tahun 2014 nanti.